KBR68H, Mataram - Sampah yang tersimpan di Bank Sampah Mataram (BSM), Nusa Tenggara Barat telah mencapai delapan ton. Pasalnya, sampai saat ini BSM belum mampu mendaur ulang sampah yang sudah terkumpul sehingga terjadi penumpukan. Direktur BSM Suhirman Adita mengatakan, untuk sementara pihaknya menjual sampah yang sudah terkumpul kepada pihak ketiga. Dia berencana akan mendaur ulang sendiri semua sampah yang sudah terkumpul dengan teknologi yang dimiliki.
“Untuk sementara kita oper ke pihak ketiga yaitu selaku mitra kerja kita untuk di daur ulang di Bali. Kedepan kita minta fasilitas pemerintah, kita punya lahan, pertama ada mesin pengolah, pemilah. Nah ini tentu akan menyerap tenaga kerja. Secara kesiapan kelembagaan kami sudah punya manager manajemen untuk itu, cuma tinggal dilengkapi saja,” jelas Suhirman.
Direktur BSM Suhirman Adita menambahkan, sejak berdiri di awal tahun 2013, warga yang merespon program ini hanya kalangan pemulung. Namun dalam perkembangannya kini semakin banyak masyarakat yang ikut bergabung menjadi nasabah sampah dengan menjual sampahnya di BSM. BSM menawarkan sejumlah fasilitas seperti tabungan lebaran, tabungan pendidikan, tabungan regular, serta tabungan lingkungan.
Editor: Pebriansyah Ariefana
