Bagikan:

Bali Tolak Jadi Tuan Rumah Konferensi Tembakau Dunia

KBR68H, Denpasar- Pemerintah Provinsi Bali menolak menjadi tuan rumah penyelenggaraan konferensi World Tobacco Asia (WTA) atau pertemuan tembakau dunia untuk pasar Asia. Kegiatan ini rencananya akan diselenggarakan pada 24-26 September 2014 mendatang.

NUSANTARA

Sabtu, 07 Sep 2013 19:57 WIB

Author

Muliartha

Bali Tolak Jadi Tuan Rumah Konferensi Tembakau Dunia

Bali, tembakau dunia, konferensi

KBR68H, Denpasar- Pemerintah Provinsi Bali menolak menjadi tuan rumah penyelenggaraan konferensi World Tobacco Asia (WTA) atau pertemuan tembakau dunia untuk pasar Asia. Kegiatan ini rencananya akan diselenggarakan pada 24-26 September 2014 mendatang.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Bali Gede Wira Sunetra mengungkapkan, penolakan dilakukan karena WTA tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah provinsi Bali Tahun 2011 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR).

Penolakan ini juga merupakan rekomendasi penelitian Universitas Kedokteran Udayana yang menyebutkan peningkatan jumlah perokok di Bali.

“ini konsistensi kita dengan adanya Perda dan pergub tentang kawasan tanpa rokok jelas kita pasti menolak, semua menolak, dari kesehatan dari dampak buruknya, terus dari pertanian memang di Bali tidak ada petani tembakau. Demikian juga dari pariwisata dan yang lain” ujar Gede Wira Sunetra

Gede Wira Sunetra menambahkan, surat penolakan pelaksanaan WTA di Bali nantinya juga akan disampaikan kepada Menteri Kesehatan dan Polda Bali. Sebelumnya berdasarkan hasil survei Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana menunjukkan sekitar 34,5 persen remaja umur 13 sampai 22 tahun di Denpasar merupakan perokok aktif.

Penelitian yang dilakukan bulan Mei-September 2011 dan melibatkan 149 responden menunjukkan 98,5 persen perokok merupakan remaja laki-laki. 

Editor: Suryawijayanti 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending