Bagikan:

Awasi PNS yang Kabur, Brimob Dikerahkan

Pemerintah Kabupaten Mamberamo Tengah, Papua, meminta bantuan kepolisian untuk menempatkan Brimob di Bandara Kobakma guna mengawasi para Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang kabur meninggalkan tugas.

NUSANTARA

Jumat, 20 Sep 2013 14:47 WIB

Awasi PNS yang Kabur, Brimob Dikerahkan

PNS yang Kabur, Brimob. Mamberamo Tengah, Papua

KBR68H, Jayapura – Pemerintah Kabupaten Mamberamo Tengah, Papua, meminta bantuan kepolisian untuk menempatkan Brimob di Bandara Kobakma guna mengawasi para Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang kabur meninggalkan tugas.

Bupati Mamberamo Tengah, Ricky Ham Pagawak menegaskan, upaya ini dilakukan untuk menertibkan para PNS, agar tetap menjalankan tugas dan fungsinya sehingga roda pemerintahan dan pembangunan bisa tetap jalan.

“Dan sekarang saya sudah tempatkan personil Brimob di bandara untuk jaga. Jadi setiap pesawat dijaga. Kebetulan kemarin setelah pelantikan mereka izin untuk keluar ke daerah masing masing untuk syukuran. Tapi akhir bulan semua sudah harus kembali ke Kobakma,” tegas Ham.

Bupati Mamberamo Tengah, Ricky Ham Pagawak mengaku, ia sudah menginstruksikan kepada sekretaris Daerah ditempat untuk melakukan absen kepada semua pegawai. Instruksi itu mewajibkan eselon II menandatangani absen, sementara untuk staf pegawai biasa, boleh menggunakan cap jempol.

Sebagai kabupaten yang baru dimekarkan lima tahun, ungkap Ham, roda pemerintahan dan pembangunan di wilayahnya belum bisa berjalan maksimal. Salah satu penyebabnya karena banyak pegawai yang sering meninggalkan tugas.

“Mereka lebih banyak berkeliaran di kota seperti di Jayapura, Timika, Nabire dan Wamena. Ini yang perlu kitab tertibkan,” tegasnya lagi.

Lanjut Ham, untuk mengoptimalkan hal itu selaku Bupati, ia sudah memberlakukan sanksi berupa pemotongan gaji bagi pegawai yang meninggalkan tugas. Antara lain untuk Eselon II sebesar Rp 100 ribu per hari, Eselon III Rp 50 ribu, Eselon IV Rp 25 ribu, dan staf biasa sebesar Rp 10 ribu.

“Kalau kita berikan sanksi lain mungkin agak susah. Jadi lebih baik kita melakukan pemotongan gaji. Sehingga mereka pasti berpikir dua kali untuk tinggalkan tugas,” pungkasnya.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending