Awas, Pil Dextro Marak Dijual Bebas di Timika

KBR68H, Timika - Dinas Kesehatan dan Kepolisian Mimika diminta menindak tegas para penjual, jamu dan apotik yang menjual obat dosis tinggi seperti Dextro (Dextromethorphan) tanpa petunjuk dokter. Pasalnya, penjualan obat yang masuk dalam kategori obat batuk jenis keras ini sangat tinggi dan pembelinya didominasi oleh anak usia remaja di Kabupaten Mimika.

Salah satu tokoh pemuda Tanzil Azhari mengatakan, obat Dextro merupakan salah satu obat berdosis tinggi yang apabila dikonsumsi dengan jumlah banyak akan berdampak negatif terhadap penggunanya. "Pembelian obat ini harus sesuai petunjuk dokter karena sangat berbahaya apabila dikonsumsi secara berlebihan," jelas Tanzil.

Tanzil mengatakan, ironisnya Dinas Kesehatan dan Kepolisian Mimika kurang mengawasi penjualan obat jenis ini. Padahal mereka telah memahami bahwa penggunanya sangat berbahaya apabila dikonsumsi secara berlebihan.

Lanjut Tanzil, pemerintah juga terkesan memberikan izin usaha penjualan obat, jamu dan apotik dengan mudah. Padahal untuk membuka usaha jenis ini harus sangat selektif karena menyangkut orang banyak.

"Ada apotik yang buka tanpa memiliki kualifikasi apoteker, padahal kualifikasi apoteker merupakan persyaratan utama. Kalau apotik saja sudah begitu apalagi toko obat ataupun jamu," ungkapnya.

Tanzil menduga, penjualan obat dosis tinggi marak dilakukan oleh toko obat maupun jamu karena didatangkan dari luar Timika. Sementara apotik biasa meminta resep dokter. Mereka juga tidak menjual obat dosis tinggi ini apabila dibeli dalam jumlah banyak.

Sebelumnya, sejumlab anak usia remaja kedapatan mabuk setelah mengkonsumsi obat dosis tinggi jenis Dextro. Mereka mengaku mendapatkan obat ini di apotek, toko obat dan toko jamu. Obat Dextro apabila dikonsumsi berlebihan akan mengakibatkan penggunanya mabuk.

Editor: Anto Sidharta