Bagikan:

Arkeolog: Tangkap Sindikat Pencuri Benda Bersejarah!

Arkeolog UI Ali Akbar menyatakan pencurian benda purbakala di museum bakal marak terjadi jika kepolisian tak berhasil menangkap pelakunya.

NUSANTARA

Minggu, 15 Sep 2013 22:11 WIB

Author

Dimas Rizky

Arkeolog: Tangkap Sindikat Pencuri Benda Bersejarah!

arkeolog, pencurian, benda bersejarah, museum

KBR68H, Jakarta - Arkeolog UI Ali Akbar menyatakan pencurian benda purbakala di museum bakal marak terjadi jika kepolisian tak berhasil menangkap pelakunya. 


Selain di Jakarta, Ali mencatat, setidaknya pencurian benda bersejarah di museum juga pernah terjadi di Solo dan Yogyakarta. Menurutnya para pelaku tak tertangkap karena mereka merupakan sindikat pencuri barang bersejarah yang profesional.


"Jadi memang ada pasar tersendiri untuk koleksi benda-benda bersejarah. Itu jaringannya sampai luar negeri. Ini memang jaringannya sampai luar negeri. Memang ini sindikat yang sangat rapi. Misalnya pencurian di Radya Pustaka (museum di Surakarta-red) dan di Sonobudoyo Yogyakarta. Terakhir di museum nasional. Nah yang dua sebelumnya tidak ketahuan bendanya di mana. Ini menunjukkan mereka (sindikat-red) rapi sekali," ujarnya.


Kepolisian masih menyelidiki pencurian empat artefak emas di museum Nasional Jakarta. Sementara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga membentuk tim investigasi internal untuk menyelidiki raibnya benda bersejarah itu.


Editor: Antonius Eko 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending