KBR68H, Jakarta - Arkeolog UI Ali Akbar menyatakan pencurian benda purbakala di museum bakal marak terjadi jika kepolisian tak berhasil menangkap pelakunya.
Selain di Jakarta, Ali mencatat, setidaknya pencurian benda bersejarah di museum juga pernah terjadi di Solo dan Yogyakarta. Menurutnya para pelaku tak tertangkap karena mereka merupakan sindikat pencuri barang bersejarah yang profesional.
"Jadi memang ada pasar tersendiri untuk koleksi benda-benda bersejarah. Itu jaringannya sampai luar negeri. Ini memang jaringannya sampai luar negeri. Memang ini sindikat yang sangat rapi. Misalnya pencurian di Radya Pustaka (museum di Surakarta-red) dan di Sonobudoyo Yogyakarta. Terakhir di museum nasional. Nah yang dua sebelumnya tidak ketahuan bendanya di mana. Ini menunjukkan mereka (sindikat-red) rapi sekali," ujarnya.
Kepolisian masih menyelidiki pencurian empat artefak emas di museum Nasional Jakarta. Sementara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga membentuk tim investigasi internal untuk menyelidiki raibnya benda bersejarah itu.
Editor: Antonius Eko