KBR68H, Mataram - Sejumlah anggota DPRD Nusa Tenggara Barat mengajak nasabah memboikot Bank Pembangunan Daerah NTB dengan cara menutup rekeningnya secara massal.
Seruan itu sebagai bentuk kekecewaan terhadap keputusan bank tersebut untuk memberikan pesangon hingga Rp 5,3 miliar kepada tiga direksi yang pensiun.
Juru Bicara Fraksi PPP DPRD NTB Nurdin Ranggabarani mengatakan keputusan yang diambil melalui RUPS Luar Biasa itu awal September lalu itu tidak tepat.
"Bila permasalahan ini tidak mendapat klarifikasi dan penjelasan secara terbuka dan transparan melalui forum yang terhormat ini, fraksi Partai Persatuan Pembangunan mengajak seluruh masyarakat NTB di seluruh kabupaten dan kota, sebagai pemilik uang dan aset yang dikelola oleh bank NTB ini, untuk melakukan boikot massal terhadap Bank NTB dengan cara menutup rekening yang dimiliki pada bank tersebut secara beramai-ramai karena ternyata telah dikelola secara tidak terbuka dan tanpa transparansi," kata Nurdin Ranggabarani di gedung DPRD NTB.
Nurdin menyebutkan, Direktur Utama Bank NTB Komari Subakir akan mendapat pesangon sebesar Rp 1,9 miliar. Sementara dua direksi lainnya, yaitu Direktur Kepatuhan Toto Suharto dan Direktur Pemasaran Herry Budi Santoso masing-masing akan diberi pesangon sebesar Rp 1,71 miliar. Jumlah keseluruhan uang pesangon yang akan diberikan kepada ketiga direksi tersebut mencapai Rp 5,3 miliar.
Editor: Anto Sidharta
Alasan Anggota DPRD NTB Serukan Boikot Bank Daerah
Sejumlah anggota DPRD Nusa Tenggara Barat mengajak nasabah memboikot Bank Pembangunan Daerah NTB dengan cara menutup rekeningnya secara massal.

NUSANTARA
Jumat, 27 Sep 2013 17:13 WIB


Anggota DPRD NTB, BPD
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai