Bagikan:

Ahok: Jakarta Dibangun Hanya untuk Orang Kaya

KBR68H, Jakarta

NUSANTARA

Rabu, 11 Sep 2013 11:01 WIB

Author

Doddy Rosadi

Ahok: Jakarta Dibangun Hanya untuk Orang Kaya

kemacetan, jakarta, zonasi parkir mahal, ahok

KBR68H, Jakarta – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai, kemacetan yang terjadi di Ibu Kota karena sejak awal Jakarta dibangun hanya untuk orang kaya. Dia memberi contoh, sebagian besar warga yang bekerja di Ibu Kota tinggal di pinggiran Jakarta karena tidak mampu membeli rumah di tengah kota.

Kata Basuki, hanya orang kaya yang bisa membeli rumah di tengah Jakarta. Akibatnya, banyak warga yang masuk ke tengah kota untuk bekerja sehingga menimbulkan kemacetan. Karena itu, Pemprov DKI Jakarta akan menata kemacetan di tengah kota dengan sejumlah cara.  Antara lain dengan menerapkan tarif parkir mahal serta electronic road pricing (ERP) atau sistem jalan berbayar elektronik.

“Karena itu kita harus membagi-bagi, tengah kota mana yang sering macet, Sudirman-Thamrin, Kota Tua- Blok, Kuningan dan tanah Abang. Di daerah itu kita akan buat zona parkir yang mahal dan ERP. Anda boleh saja naik mobil murah tetapi ketika masuk wilayah itu anda harus bayar parkir Rp50.000-Rp100.000 dan juga ERP. Kalau anda sangup bayar Rp100.000-Rp200.000 per hari, silakan saja masuk ke daerah itu dengan menggunakan mobil,”kata Basuki dalam perbincangan dengan KBR68H, TempoTV dan PortalKBR.com di ruang kerjanya, Selasa (10/9).

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menambahkan, pemilik mobil yang keberatan untuk membayar parkir mahal dan juga ERP akan disediakan transportasi bus gratis. Para pemilik mobil bisa memarkir kendaraannya di pinggir kota dan kemudian menggunakan bus untuk masuk ke tengah kota Jakarta.

Nantinya, Pemprov Jakarta akan menyediakan lahan di pinggiran kota Jakarta untuk tempat parkir pemilik mobil. Sedangkan bagi kelas bawah yang tidak mempunyai mobil, Pemprov akan mengoptimalkan transportasi sungai. 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending