Wali Kota Solo Hari Rudyatmo mengatakan saat ini gedung sekolah satu atap sedang dalam proses pembangunan. Ia menyebut bangunan sekolah satu atap itu kini masuk tahap pemasangan atap.
"Kita targetkan tahun ajaran baru tahun depan, 2018, sudah bisa dipakai untuk kegiatan sekolah. Kalau SMP atau SD mana yang akan digabung dalam sekolah satu atap ini belum kita tetapkan, masih kita kaji lebih dalam. Nanti kita bahas dan koordinasikan dulu. Tapi ada tiga SMP yang diajukan untuk sekolah satu atap ini, mana yang akan kita ambil nanti kita kaji dulu," kata Hadi Rudyatmo di Solo, Rabu (2/8/2017).
SD Kendalrejo di Jebres direncanakan dipilih sebagai SD yang akan dijadikan satu atap dengan salah satu SMP negeri dari tiga alternatif SMP di Solo, yaitu SMPN 3, SMPN 5 dan SMPN 10 Solo.
Pemerintah Kota Solo menyiapkan dana sektar Rp15 miliar untuk membangun gedung SD dan SMP satu atap, yang berlokasi di satu kawasan di wilayah pinggiran Solo. Dana itu dirinci Rp5 miliar untuk pembangunan SD dan Rp10 miliar untuk SMP.
Jika bangunan SD dan SMP satu atap ini selesai, maka sejumlah sekolah yang berada di pusat kota akan direlokasi ke pinggiran.
Pembangunan sekolah satu atap ini dimaksudkan agar tidak ada lagi anak lulusan SD yang putus sekolah. Selama ini banyak orang tua murid yang kebingungan menyekolahkan anaknya selepas SD karena lokasi SMP terlalu jauh dan memakan biaya transportasi cukup besar.
"Jadi, nanti tidak ada lagi anak putus sekolah. Anak-anak setelah lulus SD langsung naik ke jenjang berikutnya di satu lokasi," kata Hadi Rudyatmo.
Editor: Agus Luqman