Bagikan:

Puluhan Desa di Rembang Tak Punya Pemimpin

DPRD Rembang, Jawa Tengah meminta Pemkab Rembang mempercepat Pemilihan Kepala Desa di 47 Desa.

BERITA | NUSANTARA

Sabtu, 27 Agus 2016 22:05 WIB

Author

Musyafa

Puluhan Desa di Rembang Tak Punya Pemimpin

Gapura Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. (Foto: KBR/ Musyafa)



KBR, Rembang - DPRD Rembang, Jawa Tengah meminta Pemkab Rembang mempercepat Pemilihan Kepala Desa di 47 Desa. Pasalnya, menurut anggota Komisi A DPRD Rembang Gatot Paeran, molornya pemilihan ini menyebabkan kekosongan pimpinan di tingkat desa. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya perangkat desa yang kosong.

Gatot mencontohkan, salah satu desa di Kecamatan Kragan hanya memiliki satu petugas perangkat desa. Ia khawatir, hal ini akan menghambat pembangunan desa. Apalagi, kata dia, desa mengelola dana yang cukup besar.

"Menurut aturan sesuai dengan pelaksanaannya kan memang telat Pilkades ini. Yang paling memprihatinkan di desa Karanganyar Kecamatan Kragan, Kadesnya nggak ada, perangkatnya juga sangat minim. Hanya ada satu, sehingga pincang," jelasnya kepada KBR, Sabtu (27/8/2016).

Baca juga:

Sementara Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyatakan, masih perlu berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, sebelum menggelar Pilkades serentak. Selain masalah pengamanan, pihaknya juga harus membahas sejumlah pasal yang dinilai rawan sebagai bahan pengesahan Peraturan Bupati.

"Ada pasal–pasal yang perlu dicermati bersama, karena berpotensi terjadi konflik. Misalnya ketika terjadi suara calon sama, Peraturan pemerintah bunyinya dimenangkan dari calon yang basisnya paling banyak. Lha itu kan perlu penjabaran lebih tajam," ungkapnya.

Kendati demikian, Hafidz memastikan Pilkades serentak akan berlangsung tahun ini. Ia memperkirakan pemilihan akan berlangsung pada akhir Oktober 2016.




Editor: Nurika Manan

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending