KBR, Balikpapan – Kepala Dinas Catatan Sipil dan Kependudukkan (Disdukcapil) Kota Balikpapan Kalimantan Timur Chairil Anwar mengeluhkan kualitas blangko KTP yang buruk.
Buruknya kualitas blangko KTP itu terlihat dari lapisan mudah rusak dan tulisan juga mudah terkelupas.
Chairul Anwar mengatakan hampir setiap hari ada ratusan warga Kota Balikpapan datang untuk mengganti KTP miliknya, karena KTP rusak atau tulisan yang ada di KTP tidak bisa terbaca lagi. Hal itu yang menyebabkan permintaan KTP tinggi.
Di sisi lain, stok blangko KTP elektronik di pemerintah daerah juga terbatas. Stok blangko jatah dari Pemerintah Pusat hanya 1.500 blangko.
Jumlah persediaan blangko KTP itu hanya cukup hingga empat hari saja, karena rata-rata warga yang mengurus KTP mencapai 400 orang per hari.
"Banyak juga yang terpaksa meminta pergantian KTP, karena memang kualitas blangko itu kurang bagus kalau kena keringat, disimpan terlalu lembab. Lengket dan terkelupas, mudah sekali rusak," kata Chairil Anwar, Selasa (16/8/2016).
Chairil Anwar berharap, Pemerintah Pusat memperbaiki kualitas blangko sehingga tidak mudah rusak. Ia juga meminta agar pemerintah tidak membatasi jatah blangko KTP untuk daerah, sehingga tidak harus bolak-balik meminta tambahan stok blangko yang memakan biaya.
Chairil menjelaskan, ketika kehabisan stok blangko, Pemerintah Kota Balikpapan terpaksa mengelaurkan KTP sementara yang hanya dipergunakan dalam waktu tertentu, atau sebagai pegangganti identitas diri saat ada razia.
Editor: Agus Luqman