Bagikan:

Wabah DBD di Cilacap Meningkat Dua Kali Lipat

Hingga akhir Juli kemarin kasus DB sudah mencapai angka 903 kasus. Sembilan diantaranya meninggal dunia

BERITA | NUSANTARA

Senin, 03 Agus 2015 11:55 WIB

Wabah DBD di Cilacap Meningkat Dua Kali Lipat

Ilustrasi Waspada DBD. (Sumber: kemenkes.go.id)

KBR, Cilacap – Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mencatat kasus wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat hingga dua kali lipat pada tahun ini. Kepala Seksi Pengendalian, Pemberantasan Penyakit Wabah dan Bencana Dinkes Cilacap, Kuswantoro mengatakan  hingga akhir Juli kemarin kasus DB sudah mencapai angka 903 kasus. Sembilan diantaranya meninggal dunia.

Dibanding jumlah kasus DBD 2014, wabah DBD yang terjadi pada semester pertama 2015 ini sudah naik dua kali lipat. Pada 2014, total kasus DBD di Cilacap adalah 444 kasus. Delapan diantaranya meninggal.

Kasus terbanyak terjadi di wilayah Cilacap kota, meliputi Kecamatan Cilacap Selatan, Tengah dan Utara. 60 persen serangan terjadi di wilayah tersebut. Selebihnya tersebar di sejumlah kecamatan lain.

"Tahun 2014 ada 444 kasus, dengan delapan orang meninggal. Tahun 2015 ini, sampai akhir Juli ini ada 903 kasus. Sembilan orang meninggal. Jadi ada peningkatan kasus sekitar 200 persen lebih ya. Kalau antisipasi, kami di beberapa kecamatan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serentak. Asumsinya populasi nyamuk sedang rendah-rendahnya," kata dia kepada KBR.

Ia menambahkan, mulai Juli lalu terjadi penurunan jumlah serangan. Namun dikhawatirkan masuk musim hujan pada Oktober atau November mendatang tingkat serangan kembali meningkat. Karenanya, Dinkes Cilacap tetap menggiatkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) berbasis kawasan di 12 kecamatan endemik DBD.

Kuswantoro menambahkan, PSN tetap dilakukan pada musim kemarau. Diharapkan, PSN yang dilakukan terus menerus ini akan mengurangi populasi pada musim penghujan. Dinkes Cilacap juga melakukan pengasapan (fogging) di sejumlah kecamatan untuk memutus mata rantai penularan.

Editor: Bambang Hari 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending