Bagikan:

Solidarity Center Desak Pemerintah Perbaiki Sistem Perekrutan TKI

Lembaga Buruh Migran Solidarity Center mendesak pemerintah Indonesia memperbaiki sistem perekrutan buruh migran.

BERITA | NUSANTARA

Rabu, 12 Agus 2015 21:28 WIB

Suasana buruh migran. Foto: KBR

Suasana buruh migran. Foto: KBR

KBR,Bogor- Lembaga Buruh Migran Solidarity Center mendesak pemerintah  memperbaiki sistem perekrutan buruh migran. Menurut Direktur Eksekutif Solidarity Center Shawna Bader Blau, Indonesia tak memiliki terobosan untuk menekan kasus perbudakan, penyiksaan dan pelecehan seksual yang menimpa buruh migran.

Selama ini, kata dia, calon buruh migran kerap dipungut biaya perekrutan hingga ratusan juta rupiah. Padahal mereka tidak mendapat perlindungan dan jaminan keselamatan. Bahkan, banyak di antaranya mendapat siksaan majikan.

"Sejumlah kasus perdagangan manusia di Asia Tenggara banyak menjadikan buruh migran sebagai korban. Ini waktu yang tepat dan sangat genting bahwa kita harus bersama-sama melindungi hak-hak mereka dan melakukan perubahan untuk memperbaiki kesejahteraan buruh migran dan keluarganya. Pemerintah kita harus menghentikan praktik penindasan kepada para buruh migran. Dan perusahaan harus menghentikan memungut biaya untuk perekrutan ilegal sesegera mungkin," katanya usai dialog bersama aktivis migran care dari berbagai negara di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/08) 


Shawna menambahkan, pemerintah Indonesia harus segera menghentikan praktik percaloan warganya menjadi buruh migran. 

Sementara itu, Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah menyatakan, bakal menyampaikan rekomendasi ke pemerintah pusat soal penghapusan biaya pendaftaran bagi warga yang ingin bekerja ke luar negeri.

"Seharusnya memang tidak ada pungutan. Mereka bekerja ke luar negeri dengan tujuan memperbaiki ekonomi, negara diuntungkan dengan hal ini. Tetapi mereka malah harus membayar ratusan juta rupiah untuk bisa bekerja, seharusnya itu yang tidak harus ada," ucapnya.


Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending