KBR, Jakarta - Peserta Muktamar Nahdlatul Ulama di Jombang, Jawa Timur, Aan Anshori mengaku merasakan adanya campur tangan partai politik dalam hajatan besar NU tersebut. Salah satunya terlihat dari susunan kepanitiaan yang didominasi kader aktif PKB. Dia berharap, panitia daerah juga menindaklanjuti adanya peninjau yang disusupi oleh parpol di muktamar tersebut.
"Saya kira kami yang ada di luar sangat kuat intervensinya. (Seperti apa?) melalui AHWA misalnya, banyak kepanitian rangkap. Dia orang NU tetapi aktif di parpol tertentu."
Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, diwarnai kisruh dan aksi saling ancam dari sejumlah kubu pendukung calon pemimpin. Bahkan disinyalir mulai ada kepentingan politik bermain dalam Muktamar NU terutama dukung-mendukung calon pimpinan NU. Intervensi partai politik ini dilontarkan Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Salahuddin Wahid. Ia mencium adanya iming-iming untuk memuluskan sistem musyawarah mufakat dalam proses pemilihan rois aam (dewan penasihat organisasi).
Editor: Bambang Hari
Peserta Sebut Muktamar NU di Jombang Kuat Intervensi Parpol
Panitia daerah diharap bisa menindaklanjuti adanya peninjau yang disusupi oleh parpol di muktamar tersebut

Spanduk Muktamar NU di Jombang. (Foto: Sindu Darmawan)
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai