Bagikan:

Peringatan 10 Tahun MoU di Aceh, Bendera Bulan Bintang Dikibarkan

Bendera bintang bulan dikibarkan pada peringatan 10 tahun Memorandum of Understanding (MoU) dihalaman Mesjid Agung Islamic Center, Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh

BERITA | NUSANTARA

Sabtu, 15 Agus 2015 15:11 WIB

Anggota fraksi PA Dewan Perwakilan Rakyat Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara, mengibarkan bendera binta

Anggota fraksi PA Dewan Perwakilan Rakyat Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara, mengibarkan bendera bintang bulan. Foto : kbr/Erwin Jalaluddin

KBR, Lhokseumawe – Bendera Bulan Bintang dikibarkan pada peringatan 10 tahun Memorandum of Understanding (MoU) di halaman Masjid Agung Islamic Center, Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Prosesi pengibaran bendera tersebut dilaksanakan langsung oleh anggota fraksi Partai Aceh dari Dewan Perwakilan Rakyat Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara.

Juru Bicara Perwakilan DPRK Lhokseumawe dan Aceh Utara, Tgk Junaidi mengatakan, pengibaran bendera yang menyerupai Gerakan Aceh Merdeka (GAM) tersebut diperbolehkan, karena sudah tertuang di dalam lembaran Pemerintah Provinsi Aceh.

”Kalau ada pertanyaan kenapa berani menaikkan sangsaka bintang bulan, itu adalah pertanyaan yang salah? Itu merupakan suatu amanah butir-butir MoU Helsinki di dalam poin 1.1.5 dan disebutkan juga dalam pasal 246 Qanun Nomor 3 tahun 2013. Itu sudah sah menurut aturan hukum sudah ada dalam lembaran daerah,” kata Junaidi kepada portalkbr, Sabtu (15/8).

Berdasarkan pantauan KBR, pelaksanaan peringatan 10 tahun MoU di Aceh, berjalan lancar dan aman. Seluruh masyarakat menggelar kegiatan doa bersama yang dipusatkan di sejumlah masjid kabupaten/ kota.

Hari ini merupakan peringatan 10 tahun ditandatanganinya perjanjian perdamaian antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Pemerintahan Republik Indonesia di Helsinki, Finlandia. Perjanjian tersebut sekaligus mengakhiri pertumpahan darah di Tanah Rencong selama beberapa dekade. 


Editor: Sindu Dharmawan

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending