KBR, Lhokseumawe– Pengungsi Rohingnya yang terdampar di sejumlah kabupaten/kota di Aceh akan dipusatkan di shelter atau tempat perlindungan bagi imigran di Kabupaten Aceh Utara. Seluruh warga Myanmar itu akan disatukan di barak yang lebih layak.
Presiden Komite Nasional Untuk Solidaritas Rohingnya (KNSR), Syuhelmaidi Syukur mengatakan, pemusatan tempat tinggal bagi sekitar 1.000 imigran itu sangat penting dilakukan. Terlebih, ratusan Rohingnya yang kini berada di Kabupaten Aceh Timur dan Kota Langsa masih menempati lokasi pengungsian darurat.
”Kitanya dari KNSR pingin pengungsi ini disatukan biar pengelolaannya lebih mudah. Kemudian, kantornya juga bisa disatukan, sehingga bantuan-bantuan yang disalurkan bisa terkosentrasi disini. Kemudian, program-program yang Kita lkaukan lebih komperhensif, tak terpecah ke tampat lain, ” kata Syuhelmaidi kepada portalkbr, Jumat (14/8/2015).
Ia menambahkan, pihaknya sekarang sedang berkoordinasi dengan pemerintah daerah guna kelangsungan nasib warga Myanmar di Langsa dan Aceh Timur. Sehingga, umat muslim korban kemanusiaan itu dapat memperoleh kehidupan yang layak seperti nasib 322 Rohingnya di shelter Desa Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara.