Bagikan:

Nelayan Tradisional Lombok Mulai Pakai M-fish

Sebanyak 60 nelayan tradisional di pulau Lombok sudah mulai menggunakan aplikasi m-Fish di smartphone untuk mencari ikan sejak bulan Februari lalu.

BERITA | NUSANTARA

Sabtu, 08 Agus 2015 15:43 WIB

Saiful Bahri, nelayan Ampenan, kota Mataram sedang menunjukkan lokasi plankton di perairan Bali Lomb

Saiful Bahri, nelayan Ampenan, kota Mataram sedang menunjukkan lokasi plankton di perairan Bali Lombok melalui aplikasi m-Fish. Foto: KBR/Zainudin Syafari

KBR, Mataram - Sebanyak 60 nelayan tradisional di pulau Lombok sudah mulai menggunakan teknologi pencarian ikan sejak  Februari lalu. Teknologi yang mereka gunakan yaitu aplikasi m-Fish yang terdapat di telpon pintar para nelayan. Berkat alat bantu ini, para nelayan mengaku pendapatan mereka bisa bertambah karena bisa mendeteksi cuaca laut.

Bahrim dan Saiful Bahri adalah beberapa nelayan asal Pondok Perasi, Kota Mataram yang sudah menggunakan teknologi ini. Ditemui di Mataram Sabtu (8/8) siang, mereka mengaku bisa mendeteksi kecepatan angin, pasang surut air laut, GPS bahkan bisa mendeteksi keberadaan plankton. Lokasi plankton menunjukkan adanya ikan dalam jumlah besar di sekitar daerah tersebut.

Para nelayan mengaku rata-rata memeroleh sekitar seribu ekor ikan tongkol sekali melaut setelah menggunakan aplikasi m-Fish. Sebelumnya  mereka memeroleh sekitar 300-400 ekor ikan sekali melaut. Alat ini memungkinkan para nelayan tidak lagi menangkap ikan disembarang lokasi, karena m-Fish memberi informasi keberadaan ikan.

“Kalau dari sisi hasil tangkapan tergantung dari fitoplanktonnya. Kalau fitoplanktonnya ada di sekitar perairan Bali Lombok  kita dapat. Sekarang kita tidak ngambang perginya. Paling banyak kita dapat 1000 ekor sekali melaut,“ kata Saiful pada KBR Sabtu (08/08).

Bahrim dan Saiful baru kembali dari Jakarta setelah bertemu Presiden untuk mendemonstrasikan teknologi yang digunakan oleh nelayan di wilayah Ampenan. Telpon pintar milik nelayan yang berisi aplikasi m-Fish merupakan pemberian dari salah satu perusahaan seluler bulan Februari lalu. Sebanyak 50 orang nelayan Ampenan dan 10 nelayan Labuan Haji Lombok Timur diberikan aplikasi ini untuk mempermudah penangkapan ikan. 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending