KBR, Jombang- Sidang Pleno akhirnya memutuskan Said Aqil Siradj dan Ma'ruf Amien sebagai
Ketua Tanfidz dan Rais aam PBNU, periode 2015-2020.
Sebelum melangkah pada pemilihan, lebih dahulu digelar proses
pencalonan. Nama yang berhasil memperoleh sedikitnya 99 suara berhak
maju dalam pemilihan. Dalam pencalonan ini Said Aqil Siradj memperoleh suara 287, As’ad
Said Ali memperoleh suara 107 dan Sholahudin Wahid memperoleh suara
10. Dengan perolahan itu, Said Aqil Siradj dan As’ad berhak maju pada
babak pemilihan.
Dalam pidatonya, Said Aqil Siradj menyatakan tekad untuk terus
memperbaiki NU terutama bidang pendidikan dan kesehatan. Selain itu
terus berusaha melindungi Nahdlliyin dari paham-paham
radikal dan terorisme.
"Alhamdulillah di PBNU selama lima tahun telah banyak yang diperbuat
walaupun masih banyak yang belum berhasil, nah yang belum berhasil
inilah yang ingin saya tuntaskan semaksimal upaya saya bersama-sama
seluruh jajaran pengurus PBNU," katA Said Aqil.
Ditetapkannya Said Aqil menjadi ketum PBNU setelah As’ad Said Ali
mengundurkan diri dan bersedia membantu
dalam kepengurusan PBNU yang baru. Jumlah Muktamirin yang memiliki hak suara berjumlah 508. Namun yang hadir dan memberikan hak suaranya sebesar 417.
Terpilihnya, Ma'ruf Amien menjadi Rais Aam setelah digelar
pleno penentuan Rais Aam oleh perwakilan Ahwa. Dalam pleno itu sebenarnya Mustofa Bisri telah ditetapkan sebagai Rais Aam. Namun dia menolak
posisi itu karena tak setuju dengan perwakilan Ahwa. Karena itu, Ma'ruf lantas menggantikan pria yang akrab disapa Gus Mus.
Editor: Dimas Rizky