Bagikan:

Kemarau, Tujuh Waduk di Nganjuk Mengering

Kepala Dinas Pengairan kabupaten Nganjuk, Hudoyo, mengatakan, dari sekitar sepuluh waduk yang ada di Nganjuk, tujuh diantaranya kini dalam keadaan kering kerontang.

BERITA | NUSANTARA

Senin, 10 Agus 2015 13:52 WIB

Kemarau, Tujuh Waduk di Nganjuk Mengering

Mengering. Waduk Sumbersono di Kecamatan Gondang. Foto: Muji Lestari KBR

KBR, Nganjuk – Musim kemarau, Tujuh waduk yang ada di Nganjuk, Jawa Timur,  mengering.  Penurunan debit air secara drastis yang terjadi sejak dua bulan terakhir, mengakibatkan saluran irigasi untuk ribuan hektar lahan pertanian di Nganjuk kekurangan pasokan air.

Kepala Dinas Pengairan kabupaten Nganjuk, Hudoyo, mengatakan, dari sekitar sepuluh waduk yang ada di Nganjuk, tujuh diantaranya kini dalam keadaan kering kerontang. Akibatnya,  usai musim panen sekitar 1600an hektar lahan petani  mangkrak dan tak di dapat garap oleh petani karena tidak ada air yang mengalir.

“Dampak dari kekeringan waduk dari data yang terakhir kami lakukan ada sekitar 1590an hektar lahan sawah tapi dari kondisi yang kering itu posisi tanaman padi sekarang sudah tua dan sampai saat ini di Kabupaten Nganjuk sudah panen sekitar 80 an persen," kata Hudoyo, Senin (10/8/15).

Kepala Dinas Pengairan Nganjuk, Hudoyo, menjelaskan saat ini   masih akan berkoordinasi dengan Dinas Pengairan Provinisi Jawa Timur untuk mengalirkan air Sungai Widas dan sungai Brantas ke sejumlah sungai kecil yang mengalir ke persawahan warga. Selain itu, Pemerintah juga akan melakukan normalisasi waduk, guna pemanfaatan waduk mengantisipasi kekeringan agar tidak menjadi bencana tahunan.

Tujuh waduk yang mengering itu adalah waduk Kedungsengon, Sumberagung, Sumberkepuh dan Waduk Sumbersono di Kecamatan Gondang, waduk Bening di Kecamatan Wilangan, waduk Ngomben Kecamatan Rejoso dan Lohgawe Kecamatan Lengkong serta waduk Perning kecamatan Jatikalen.

Sedangkan, tiga waduk yang masih memiliki stok air yaitu waduk Manggarejo dan Sumbersuko di Kecamatan Bagor dan Sumbersono di Kecamatan Lengkong. Namun, debit air di waduk tersebut sudah mulai menyusut dan terancam habis. Diperkirakan,  kekeringan waduk akan terus terjadi hingga tiga bulan kedepan atau awal musim hujan. 


Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending