Bagikan:

Kemarau, Harga Sayuran di Cilacap Melonjak

Pedagang sayur di Pasar Karangpucung, Tarsinah mengatakan sudah dua pekan ini sayuran dari bandar dan petani berkurang siginifikan.

BERITA | NUSANTARA

Minggu, 16 Agus 2015 14:49 WIB

Kemarau, Harga Sayuran di Cilacap Melonjak

Pasokan sayur berkurang di Pasar Karangpucung Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (16/8/2015). Foto: Muhamad Ridlo KBR

KBR, Cilacap – Harga komoditas sayur di sejumlah pasar tradisional di Cilacap, Jawa Tengah melonjak lantaran berkurangnya suplai dari bandar atau pengepul.

Pedagang sayur di Pasar Karangpucung, Tarsinah mengatakan sudah dua pekan ini sayuran dari bandar dan petani berkurang siginifikan. Padahal, pada musim kering sayuran laris di pasaran. Akibatnya, harga berbagai macam sayur naik.

Tarsinah menduga harga sayuran akan terus naik sepanjang musim kemarau ini.

Terong yang tadinya Rp5,000 per kilogram saat ini dihargai Rp8,000 per kilogram. Kangkung biasanya hanya Rp 3,000 per ikat naik menjadi Rp5,000.

Sejumlah komoditas jenis sayuran yang lain, seperti welok, kacang panjang, pare, dan buncis juga naik antara Rp2,000 hingga Rp4,000 per kilogram.

"Kalau sayuran harga akan naik terus, karena musim kemarau tidak ada yang menanam. Kalau di sini stoknya sedikit. Cenderung laris kalau sayuran. Rawit merah sekarang harganya Rp65 ribu per kilogram. Kalau rawit hijau harganya Rp30 ribu per kilogram," kata Tarsinah (16/8/2015).

Selain sayuran, harga daging di Cilacap juga tinggi sejak lebaran lalu. Pedagang daging Pasar Karangpucung, Waryati mengatakan daging sapi segar dibandrol Rp125 ribu per kilogram, sedangkan daging sapi beku Rp110 ribu per kilogram.

Harga daging diperkirakan tidak akan turun dalam waktu cepat. Sebab saat ini banyak peternak dan pedagang sapi hidup yang menahan hewan ternak untuk menghadapi lebaran Idul Adha. Akibatnya, pasokan ke pasaran berkurang.

Editor: Agus Luqman

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending