KBR, Bondowoso – Petani kopi rakyat di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur gembira. Di musim panen tahun ini, harga kopi berada pada angka terbaik.
Ketua Asosiasi Petani Kopi Indonesia Sumarhum mengatakan, meski harga kopi dunia cenderung turun, namun hal tersebut tidak berpengaruh banyak pada harga kopi arabika khas Bondowoso.
“Kalau harga sekarang terbaik, walaupun harga pasar dunia turun tapi karena kopi Bondowoso merupakan kopi speciality, maka harganya juga spesial. Untuk oce (green bean) sekarang Rp 50-60 ribu, untuk HS berkisar Rp 21 ribu,” kata Sumarhum kepada KBR, Selasa (11/8/2015).
Menurut Sumarhum, tingginya harga ini juga dipengaruhi dari kualitas kopi asal Bondowoso. Selama ini para petani terus berlomba memperbaiki kualitas kopi milik mereka karena sudah mengetahui keuntungan memelihara kopi.
Meski begitu, tingginya harga kopi ini juga menuai permasalahan baru di kalangan petani. Banyak petani yang mulai tergoda untuk menjual hasil panen kopi kepada para pembeli dari luar daerah. Tingginya penawaran yang diberikan serta cepatnya proses pembayaran membuat sejumlah petani tergoda.
Padahal, Bondowoso masih harus memenuhi permintaan dari pasar luar negeri yang menginginkan kopi Arabika asal Bondowoso. Untuk itu, Sumarhum berharap Pemkab dan pihak terkait mampu mengatasi permasalahan tersebut sehingga tidak ada petani yang menjual kopinya selain pada eksportir.
Saat ini kopi Arabika khas Bondowoso telah merambah pasar di Eropa dan Amerika. Hingga saat ini Bondowoso belum mampu memenuhi tingginya permintaan pasar karena produksi kopi yang terbatas. Tercatat kopi Arabika kualitas ekspor di Bondowoso hanya seluas 2.100 hektare dengan hasil produksi maksimal 1.500 ton/tahun.
Editor: Citra Dyah Prastuti