KBR, Bondowoso –
Tingginya harga daging sapi yang menyebabkan sejumlah pedagang di beberapa daerah
mogok masal tidak berpengaruh banyak di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Kepala
Dinas Peternakan dan Perikanan Bondowoso, Dwi Wardana mengatakan, hingga saat
ini baik stok dan harga daging di Bondowoso terpantau aman.
Kata Dwi,
melimpahnya stok daging di Bondowoso salah satu faktornya karena kabupaten ini masuk
dalam jajaran 5 besar lumbung ternak di Jawa Timur.
“Bondowoso merupakan lumbung ternak di Jawa Timur. Kita juga merupakan kabupaten yang juga berkontribusi terhadap stok daging di daerah, provinsi dan nasional. Saat ini harga memang cukup melambung, tapi di Bondowoso harga daging masih relatif stabil,” kata Dwi Wardana saat ditemui KBR, Selasa (11/8/2015).
Dwi menambahkan, berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan harga daging sapi di Bondowoso saat ini berada pada kisaran Rp 90 ribu hingga Rp 105 ribu per kilogram. Harga tersebut dianggap masih wajar mengingat tingginya permintaan atas daging saat ini. Selain itu, populasi ternak di Bondowoso yang mencapai 208 ribu ekor juga menjadi salah satu faktor tercukupinya kebutuhan daging saat ini.
Salah seorang pedagang daging di Pasar Induk Bondowoso, Meli mengakui jika stok daging saat ini masih tercukupi. Meski begitu, Meli mengaku saat ini harga sapi di Bondowoso memang mahal.
“Sekarang harganya
antara Rp.100 ribu sampai Rp.110 ribu per kilo. Sekarang harga sapi mahal sekitar
Rp. 20 juta keatas, maka harga daging juga ikut naik,” kata Meli.
Berdasarkan pantauan
KBR di Pasar Induk Bondowoso, aktivitas para penjual daging sapi terlihat
berjalan normal. Tidak ada aksi mogok yang dilakukan pedagang mengingat stok dan
harga daging sapi masih bisa dijangkau oleh konsumen.
Editor : Sasmito Madrim