KBR, Solo - Gubernur Jawa tengah, Ganjar pranowo meminta petani dan masyarakat kreatif mengatasi kekeringan atau krisis air yang terjadi di daerahnya. Ini menyusul banyaknya daerah yang terjadi kekeringan, khususnya di wilayah yang jauh dari pusat pemerintahan. Dia mencotohkan salah satu kelompok petani di Jawa Tengah mengkreasikan bekas mesin bus menjadi pompa air untuk mengatasi kekeringan.
“Dengan kondisi Jawa tengah mengatasi kekeringan, ada banyak rekayasa teknologi yang dilakukan para petani, ketika saya lihat di lapangan, mudah-mudahan generasi muda mampu mengembangkan teknologi tepat guna bagi sekitarnya. Para petani di tepi aliran Sungai Bengawan Solo, di Sukoharjo, mengembangkan teknologi berupa bekas mesin bus, diubah menjadi mesin pompa air. Hasilnya sangat memuaskan, mesin itu mampu menyedot air sesuai kapasitas pipa kebutuhan air petani terpenuhi,” ujarnya saat menghadiri perayaan 33 tahun Pondok Pesantren Modern Assalam Sukoharjo, Sabtu siang (8/8).
Pemerintah Provinsi Jawa tengah melansir sebanyak sepuluh persen dari 7.804 desa kini mengalami kekeringan dan warga kesulitan air bersih. Desa-desa itu tersebar di 16 kabupaten/kota, di antaranya, Kabupaten Rembang, Blora, Grobogan, Pati, Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Banyumas, Cilacap, Tegal, Pemalang, Purworejo, Jepara, Demak, dan Kebumen. Bahkan Jawa Tengah sedang dalam darurat kekeringan.
Editor: Erric Permana