KBR,Semarang- TNI dan warga akan berdialog menyelesaikan
permasalahan terkait dengan kepemilikan sekaligus penggunaan lahan di
kawasan Urut Sewu, Kabupaten Kebumen membuahkan solusi untuk
bernegosiasi.
"Kita sepakat (menempuh jalan damai dan tidak ada bentrokan lagi),
bahkan Pak Pangdam (Panglima Daerah Militer IV/Diponegoro, Mayor
Jenderal TNI Jaswandi) memberikan untuk kita bisa berdialog. Kalau kita
bisa berdialog dengan mereka, satu persatu kita akan bisa selesaikan.
Maka sepakat kita sama-sama jangan ada bentrok lagi, sama semua
menyesalkan koq soal itu," kata politikus PDIP itu di Semarang, Jumat
(28/8/15).
Menurut Ganjar, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Jaswandi berusaha
akomodatif dan siap berkomunikasi dengan semua pihak, termasuk
masyarakat di kawasan Urut Sewu. Bahkan Pangdam juga menyampaikan
sebelum ada keputusan final, dia akan tetap mendampingi sehingga
konfliknya tidak kemana-mana.
"Kalau dari sisi fungsi dan sebagainya, Pangdam meminta izin karena
sudah sejak dulu menggunakan kawasan Urut Sewu untuk melakukan uji
balistik dan latihan para taruna, tapi soal batas wilayah yang tidak
jelas itu mohon kiranya kita saling menahan diri untuk sabar menunjukkan
fakta serta data yang dimiliki," ujarnya.
Lebih lanjut Ganjar menerangkan, solusi yang bisa dilakukan dalam waktu
dekat adalah kedua belah pihak (TNI dan warga) duduk bersama dengan
membawa bukti kepemilikan tanah, kemudian data-data dari masing-masing
pihak itu diverifikasi bersama.
Ganjar mengaku dirinya sudah di hubungi
oleh Komisi I DPR RI untuk segera menyelesaikan permasalahan Kawasan
Urut Sewu.
"Untuk era Pangdam sekarang dan era saya disini, saya ingin semua ini tuntas", tegasnya.
Editor: Malika