KBR, Lhokseumawe – Delapan kabupaten/kota di Provinsi Aceh mengalami krisis darah. ”Stok darah pada hari ini berjumlah 31 kantong, dengan rincian golongan A 23 kantong, B 4 kantong, O 3 kantong, dan AB 1 kantong," ujar Kepala Seksi Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia Cabang Aceh Utara, Mawardi. Kondisi itu menyebabkan penanganan medis terhadap pasien darurat terkendala.
Menurut Mawardi, saat ini PMI kesulitan memenuhi tingginya permintaan darah dari sejumlah rumah
sakit pemerintah dan swasta. "Rata-rata kebutuhan darah masyarakat mencapai 50
kantong per hari, artinya stok sekarang tidak cukup untuk kebutuhan
darah sehari,” kata Mawardi menjawab portalkbr, Senin (10/8/2015).
Stok daerah ini menipis dikarenakan minimnya kepedulian dan keasadaran masyarakat dalam melakukan kegiatan donor darah.
Itu sebab, ia mengimbau agar seluruh
intansi pemerintahan dan masyarakat untuk gemar melakukan donor, guna mengatasi
kekosongan darah tersebut. Adapun kabupaten/kota yang mengalami krisis darah
itu masing-masing Lhokseumawe, Aceh Utara, Bireun, Aceh Tengah, Bener Meriah,
Gayo Lues, Aceh Tenggara dan Kabupaten Sigli.