KBR,Kupang - Dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur
mewajibkan anak sekolah dasar di daerah itu mengunjungi Museum Seribu
Moko. Kepala Tata Usaha Museum Yulianti Peny mengatakan kebijakan itu
baru mulai berlaku sejak awal tahun ini. Sebelumnya, pihak Museum harus bersurat ke sekolah-sekolah agar siswa mau
berkunjung ke museum.
"Anak
sekolah kita bersurat ke sekolah-sekolah untuk meningkatkan kesadaran
mereka untuk berkunjung sehingga mereka berkunjung ke sini. Terus diawal
tahun 2015 UPTD Museum yang semula berada di dinas kebudayaan dan
pariwisata dipindahkan ke dinas pendidikan karena nomenklatur
kementeriannya. Dari sejak itu Diklat juga memprogramkan salah satu
matapelajaran muatan lokalnya mata pelajaran berbasis budaya daerah
sehingga siswa diwajibkan untuk mengunjungi museum untuk mengenal
benda-benda sejarah purbakala yang ada di Museum," kata Yulianti Peny yang dihubungi dari Kupang Sabtu (08/08).
Yulianti Peny menambahkan, di museum ini
terdapat 45 buah moko, 45 buah nekara, ratusan alat musik daerah Alor,
peralatan dapur jaman dulu. Selain itu, museum
seribu moko juga menyimpan kain tenun dari 17 kecamatan di kabupaten
Alor baik yang bahannya terbuat dari benang pabrik, maupun alami.
Anak Sekolah di Alor Wajib Kunjungi Museum Seribu Moko
Dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur wajibkan anak sekolah dasar di daerah itu kunjungi Museum Seribu Moko.

Ilustrasi siswa SD mengunjungi sebuah museum foto: Antara
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai