KBR, Lhokseumawe– Tim Amnesty International bersama Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) melakukan pendataan terhadap pengungsi Rohingnya yang menempati shelter atau tempat perlindungan bagi imigran Kabupaten Aceh Utara.
Ketua Kontras Aceh, Hendra mengatakan, verifikasi menyeluruh tengah dilakukan terhadap pengungsi. Kata dia, tragedi kemanusiaan yang dialami korban krisis kemanusiaan di negara Myanmar menjadi sorotan serius dunia internasional untuk dituntaskan.
”Karena mereka (Amnesty International-red) ingin ketemu dengan pengungsi yang ada dibarak, sehingga butuh koordinasi dengan Pemerintah sebagai pintu masuknya. Tujuannya itu ingin mengetahui kenapa warga Rohingnya lari dari Myanmar, ada apa persoalan disana, sampai-sampai keluar dari negara tersebut. Mereka pingin bandingkan kondisi yang didapat dari Myanmar dengan disini (Aceh),” kata Hendra kepada portalkbr, Selasa (11/8/2015).
Berdasarkan data secara keseluruhan jumlah pengungsi Rohingnya di shelter Desa Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara, mencapai 318 orang. Dimana, hampir 50-an diantaranya terdiri dari anak-anak dan sisanya berusia remaja dan dewasa.Editor: Malika