KBR, Jakarta - Petugas Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru (TNBTS) meminta pendaki tak mengadakan upacara 17 Agustus di puncak Gunung Semeru, atau puncak Mahameru.
Kepala Balai Besar TNBTS, Ayu Dewi Utari mengatakan petugas TNBTS hanya akan mengadakan upacara bendera untuk memperingati hari kemerdekaan itu di tiga titik Gunung Semeru, yakni Ranu Pane, Ranu Kumbolo, dan Kalimati.
Taman nasional, tambah Ayu, tidak merekomendasikan pendakian hingga ke puncak Semeru, karena status gunung vulkanik aktif itu berada di level II, atau berstatus 'Waspada'. Namun, Ayu mengaku bahwa setiap kali selalu saja ada pendaki yang membandel dan tetap berusaha naik sampai ke puncak.
"Selalu ada yang membandel. Untuk itu kami imbau, tolong deh, dipatuhi, karena itu juga untuk keselamatan dan keamanan bersama. Karena nanti begitu ada satu yang hilang, Semeru akan kami tutup minimal seminggu. Untuk pencarian, pembersihan, dan macam-macam. Nah kalau kayak gitu kan yang lain jadi rugi,” kata Ayu.
Awal Juni lalu, jalur pendakian Semeru sempat ditutup untuk memudahkan pencarian seorang pendaki yang hilang. Pendaki asal Tegal tersebut diperkirakan tersesat saat turun dari puncak Mahameru.
Ayu menjelaskan pihak TNBTS tidak mungkin menempatkan petugas untuk mencegah pendaki naik dari titik Kalimati sampai puncak Semeru, karena suhu di ketinggian itu bisa mencapai 0 derajat celsius.
Editor: Antonius Eko