KBR, Jakarta - Pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) diminta menyiapkan langkah antisipasi jika terjadi kelangkaan BBM.
Menurut Wakil Sekretaris DPD 3 Hiswana Migas untuk wilayah Jakarta, Jabar Banten, Syarif Hidayat, antisipasi itu dapat berupa pembatasan jumlah pembelian BBM. Selain itu, SPBU perlu mewaspadai kehadiran pengecer BBM untuk mencari keuntungan.
"Penjual-penjual bensin eceran, yang mereka bisa menaikan harga bensin menjadi Rp 10.000 supaya ia mendapat keuntungan, nah ini yang juga agak sulit terpantau. Walaupun kita, tidak melayani pembelian dirigen dalam keadaan seperti ini,” kata Sayrief Hidayat dalam perbincangan Sarapan Pagi di KBR
“Ada contoh begini, terjadi satu antrean di SPBU-SPBU sampai ke jalan misalnya. Kemudian pihak managemen melihat, bahwa stok terbatas. Kalau antrean ini tidak dilayani semuanya akan terjadi kekecewaan konsumen.”
Sejak tiga hari belakangan, antrean panjang pembelian BBM bersubsidi terjadi di sejumlah daerah. Di Cirebon misalnya, pembeli BBM bersubsidi rata-rata harus antre satu jam lamanya untuk dapat mengisi tangki kendaraan. Selain di Cirebon, antrean juga terjadi di Cianjur dan Tegal.
Editor: Antonius Eko