Bagikan:

Soal Kisruh di SBD, Gubernur NTT: Dialog Itu Tidak Bisa Berlangsung

Upaya mediasi pada bupati dan wakil bupati terpilih Sumba Barat Daya (SBD) periode 2014-2019, Markus Dairo Talu-Ndara Tanggu Kaha dan pesaingnya Kornelius Kodi Mete-Daud Lende Umbu Moto tak henti diupayakan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya.

NUSANTARA

Senin, 18 Agus 2014 12:09 WIB

Author

Silver Sega

Soal Kisruh di SBD, Gubernur NTT: Dialog Itu Tidak Bisa Berlangsung

SBD, Gubernur NTT

KBR, Kupang – Upaya mediasi pada bupati dan wakil bupati terpilih Sumba Barat Daya (SBD) periode 2014-2019, Markus Dairo Talu-Ndara Tanggu Kaha dan pesaingnya Kornelius Kodi Mete-Daud Lende Umbu Moto tak henti diupayakan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya.

Namun, Frans mengaku telah memanggil DPRD SBD, bupati dan wakil bupati terpilih, serta pasangan Kornelis-Daud. Pemanggilan itu terkait rencana  pelantikan bupati dan akil Bupati SBD.

"Supaya bisa saling memahami satu dengan yang lain. Cara yang kita lakukan adalah mengundang kedua belah pihak datang ke sini, baik DPRD, maupun Markus-Ndara dan Konco-Oleate. Yang hadir ketua DPRD dengan beberapa pimpinan fraksi, sementara wakil ketua DPRD dan Markus-Dara tidak datang. Dialog itu tidak bisa berlangsung," kata Gubernur NTT Frans Lebu Raya di Kupang, Senin (18/8). 

Frans menambahkan, pelantikan bupati SBD akan dilaksanakan di Jakarta oleh Menteri Dalam Negeri setelah ada penolakan dari DPRD. Dia mengaku belum tahu jadwal pelantikan itu. Selain itu, Frans meminta warga setempat menjaga keamanan di SBD.

Pelantikan Bupati SBD mestinya sudah dilakukan pada 6 Agustus lalu. Namun, DPRD setempat menolak menggelar rapat paripurna istimewa pelantikan itu. Hanya 7 anggota DPRD setempat setuju pelantikan Bupati SBD terpilih. Sedangkan Ketua bersama 17 anggota DPRD  menolak. Penolakan itu karena adanya temuan penggelembungan suara pada pemilu kepala daerah (Pilkada) tahun 2013 lalu. Ini dikuatkan dengan putusan pengadilan yang  menghukum ketua dan anggota  KPU Sumba Barat Daya, karena terbukti curang.

Kekisruhan dalam pemilihan Bupati SBD muncul setelah KPU setempat menetapkan Markus-Ndara sebagai pemenang melalui penetapan KPU pada 10 Agustus 2013 lalu. Namun, keputusan itu digugat oleh pasangan Kornelius-Daud ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Pasca-putusan MK, pesta kememangan Markus - Ndara Barat Daya berujung bentrok dan mengakibatkan tiga orang tewas. KPU setempat pun menggelar pleno ulang dan menetapkan Kornelis -Daud sebagai pemenang. Perubahan keputusan ini berujung pada pembakaran kantor KPU setempat.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending