Proyek Percontohan Konversi BBM ke Gas Terancam Molor

KBR, Balikpapan - Program konversi BBM ke gas di Kalimantan Timur (Kaltim) yang ditargetkan berjalan tahun ini diperkirakan akan molor. Dalam program ini, Kota Balikpapan ditunjuk Pemerintah Pusat menjadi salah satu proyek percontohan (pilot project).

Menurut Asisten II Pemerintah Kota Balikpapan, Sri Soetantinah, molornya program konversi BBM ke gas tahun ini karena dari empat proyek pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) hanya dua SPBG yang rampung.

Kata Soetantinah, dua SPBG yang belum terbangun itu disebabkan karena hingga Juli lalu, sudah empat kali gagal lelang. Sehingga dua SPBG lainnya yang sudah rampung pembangunannya, tidak bisa beroperasi.

Penyebabnya, lanjut Soetantinah, karena satu dari dua SPBG yang belum terbangun itu, merupakan stasiun utama (mother station) atau juga berfungsi menyalurkan gas ke SPBG lainnya.

"Jadi sampai saya telp langsung namanya Pak Jihad, itu dari Direktorat Jenderal Migas (Kementerian ESDM). Jadei perkembangan terakhir itu kan targetnya empat SPBG. Dari empat SPBG itu yang satu mother station-nya, jadi ternyata yang dua (SPBG) sudah 10 persen selesai (pembangunannya)yang dua ada permasalahan empat kali lelang gagal terus," kata Sri Soetinatinah, Senin (11/8).

Sri Soetantinah menggungkapkan, akibat gagal lelang itu Kementerian ESDM sudah memerintahkan Pertamina untuk mengambil  alih pembangunan dua SPBG tersebut.

Karena, lanjut Soetantinah, Pemerintah Pusat menargetkan tahun ini program konversi BBM ke gas di Kaltim mulai berjalan.

Pembangunan SPBG di Balikpapan dimulai Juli 2013 lalu, dilakukan oleh dua kontraktor pemenang tender yakni PT Pratiwi Putri Sulung dan PT Bali Graha Surya. Kedua perusahaan itu menandatangani kontrak Mei 2013 lalu di Jakarta.

Target awal akhir Desember 2013 lalu pembangunan empat SPBG itu sudah rampung. Karena Januari 2014 harusnya sudah dioperasionalkan. Kabarnya untuk satu SPBG menelan dana mencapai Rp15 miliar.

Editor: Anto Sidharta