KBR, Bondowoso – Pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh Pemerintah mulai berdampak di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mulai kehabisan stok BBM bersubsidi.
Manager SPBU Tamansari Bondowos, S Jagir mengatakan, habisnya bahan bakar premium di SPBU ini merupakan dampak dari pengurangan kuota BBM yang sudah berlangsung sejak 18 Agustus lalu. Menurutnya, ada pengurangan hingga 40 persen BBM di SPBU.
“Kalau normal premium 32 kiloliter (kl) sekarang hanya dikirim 16 kl. Kalau solar 8 kl tetap hanya saja dikirim dua kali sehari. Kalau pengiriman tetap setiap hari, hanya memang ada pengurangan sampai 50 persen,” kata Jagir saat ditemui Portalkbr di SPBU Tamansari, Selasa (26/8).
Menurut Jagir, pengurangan kuota premium dan solar bersubsidi ini memang merupakan kewenangan pusat. Sehingga kehabisan stok BBM menjadi hal yang tidak bisa dihindari.
Berdasarkan pantauan Portalkbr dilapangan, ada tiga SPBU di Bondowoso yang mulai kehabisan stok BBM diantaranya SPBU Tamansari, Diponegoro dan Mastrip. Masyarakat yang datang terpaksa membeli BBM jenis pertamax yang harganya lebih mahal dari premium yakni Rp11.500 per liter.
Selain premium, stok solar di SPBU tersebut juga mulai menipis. Mulai terlihat antrean truk dan mobil berbahan bakar solar di seluruh SPBU di kawasan Kota Bondowoso.
Editor: Anto Sidharta
Premium Dibatasi, Warga Terpaksa Beli Pertamax
Pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh Pemerintah mulai berdampak di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mulai kehabisan stok BBM bersubsidi.

NUSANTARA
Selasa, 26 Agus 2014 10:58 WIB


Premium Dibatasi, Pertamax
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai