Bagikan:

Pertengahan September, Stok Pupuk Bersubsidi di Banyuwangi Habis

Kelangkaan pupuk mengancam Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Ini menyusul semakin menipisnya ketersedian pupuk bersubsidi di daerah itu.

NUSANTARA

Rabu, 13 Agus 2014 11:43 WIB

Author

Hermawan

Pertengahan September, Stok Pupuk Bersubsidi di Banyuwangi Habis

Pertengahan September, Stok Pupuk Bersubsidi di Banyuwangi

KBR, Banyuwangi – Kelangkaan pupuk mengancam Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Ini menyusul semakin menipisnya ketersedian pupuk bersubsidi di daerah itu.

Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Banyuwangi menyatakan, pupuk kimia bersubsidi dipastikan hanya akan mencukupi kebutuhan selama 1,5 bulan saja. Pada pertengahan bulan September pupuk diperkirakan sudah habis.

“Setember bulan depan ini habis satu bulan setengah ini lah kira-kira. Kami sudah mengajukan usulan penambahan ke Dirjen Sarana Prasarana Kementerian Pertanian itu untuk pupuk urea kami usul tambah 16 356 ton. Untuk SP36 usulan penambahanya 3.167 ton,” kata Pratmaja Gunawan kepada Portalkbr, Rabu (13/8).

Menurut Pratmaja, bila pupuk kosong pada bulan September, petani terancam tidak bisa melakukan masa tanam ketiga pada bulan November-Desember.

Pemerintah Banyuwangi sendiri sejak bulan April lalu telah mengajukan jatah pupuk bersubsidi sebanyak 26 ribu ton. Namun hingga bulan Agustus ini tambahan pupuk bersubsidi ini belum ada kepastian Gubernur Jawa Timur.

Sementara itu, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Banyuwangi, Mohammad Safuan meminta Pemerintah Jawa Timur untuk segera menambah jatah pupuk bersubsidi tersebut. Sebab dengan berkurangnya jatah pupuk bersubsidi ini membuat petani harus mengurangi pemakaian pupuk. Hal ini, kata dia, akan berdampak pada penurunan produksi beras di Banyuwangi.

Kementerian Pertanian mengurangi jatah pupuk urea untuk Provinsi Jawa Timur. Pengurangan itu mencapai 4.500 ton. Khusus di Banyuwangi jatah Pupuk dikurangi 24 ribu ton per tahun. Kebutuhan pupuk urea di Banyuwangi mencapai 84 ribu ton. Akibat pengurangan kuota pupuk bersubsidi petani kesulitan untuk mendapatkan pupuk pada massa tanam.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending