Bagikan:

Perempuan di Sekitar Tambang Banyak Alami Kekerasan

KBR, Papua - Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menyatakan bahwa sejumlah pihak di Timika, baik itu perusahaan PT. Freepoprt Indonesia (PT FI) , pemerintah daerah setempat dan juga LSM yang ada di daerah itu belum mempunyai keberpihakan terhadap isu perem

NUSANTARA

Selasa, 19 Agus 2014 18:52 WIB

Perempuan di Sekitar Tambang Banyak Alami Kekerasan

perempuan, tambang, kekerasan

KBR, Papua - Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menyatakan bahwa sejumlah pihak di Timika, baik itu perusahaan PT. Freepoprt Indonesia,  pemerintah daerah setempat dan juga LSM yang ada di daerah itu belum  mempunyai keberpihakan terhadap isu perempuan di sekitar tambang PT. Freeport.

Peneliti Senior Jatam, Siti Maemunah menuturkan isu yang terus diangkat di sekitar pertambangan PT. Freeport selama ini hanyalah isu ekonomi, sosial dan budaya. Padahal, isu perempuan yang hidup di sekitar tambang juga penting untuk diadvokasi dan dicari penyelesaiannya.

 “Isu dan kasus perempuan sama sekali tidak dibicarakan, tertutup dan tidak ada yang memberitakan bagaimana sebenarnya nasib perempuan di sekitar tambang Freeport. Yang lebih terangkat adalah pelanggaran sipil politik, kekerasan dan sebagainya. Tapi saya rasa yang sama sekali hilang dari cerita itu adalah bagaimana nasib perempuan-perempuan disana, orang-orang kampung, hidup dengan kawasan yang tercemar limbah dalam waktu puluhan tahun. Saya rasa ini skandal besar yang tak pernah dibicarakan,” jelasnya.

Siti Maemunah menambahkan hingga saat ini belum ada satu lembagapun yang berkomitmen untuk melihat persoalan perempuan di sekitar PT.  Freeport. Padahal kawasan itu tercemar berat  limbah PT. Freeport yang dikabarkan terus mengalir ke Lautan Arafura. Sementara limbah pertambangan di Papua Nugini juga telah sampai di Sungai Digul.

Selama ini tidak hanya pencemaran yang mengancam perempuan dan keluarganya yang tinggal di tambang emas terbesar itu, namun juga perlakuan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami perempuan setempat tak juga kunjung usai. KDRT disana, salah satunya terjadi akibat banyak laki-laki di wilayah itu mengkonsumsi minuman keras dari hasil bekerja di perusahaan tersebut.


Editor: Luviana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending