KBR, Jakarta - Kepolisian Papua kesulitan mengungkap kasus tewasnya Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Martinus Yohame. Juru Bicara Kepolisian Papua, Sulistyo Pudjo mengatakan, hingga kini institusinya masih belum bisa mengumpulkan bukti-bukti perihal kasus itu.
Bukti-bukti yang tidak didapat itu salah satunya disebabkan karena ditolaknya proses otopsi oleh pihak keluarga. Padahal kata dia, proses otopsi bisa mempermudah polisi mengembangkan kasus ini.
"Kita tidak melakukan apa-apa. Mau mulai penyelidikan dari mana. Itu yang harus diubah pentingnya otopsi. Ada orang meninggal dibunuh langsung dikubur. Harus ada pendidikan kesadaran hukum, itu penting sekali,"kata Sulistyo kepada KBR, Minggu (31/8).
Sebelumnya, jasad Martinus Yohame ditemukan tewas terikat di dalam karung. Kedua kaki dan dan tangannya juga dalam posisi terikat. Martinus merupakan Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Sorong, Papua.
KNPB adalah media sipil aktivis Papua Barat yang menyerukan referendum bagi rakyat Papua. Mereka berkampanye melalui media sosial dan demonstrasi.
Editor: Quinawaty Pasaribu