Bagikan:

Penyebaran Ideologi ISIS, MUI Jateng: Kita Sudah Merasa Juga

Keberadaan paham gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (Islamic State of Iraq and Syria/ISIS) sudah mengarah pada paham terorisme.

NUSANTARA

Jumat, 08 Agus 2014 10:23 WIB

Author

Nurul Iman

Penyebaran Ideologi ISIS, MUI Jateng: Kita Sudah Merasa Juga

Penyebaran Ideologi ISIS, MUI Jateng

KBR, Semarang – Keberadaan paham gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (Islamic State of Iraq and Syria/ISIS) sudah mengarah pada paham terorisme.

Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah, Ahmad Darodji, beberapa orang yang berideologi ISIS pun sudah mulai menyebarkan fahamnya di dalam tubuh lembaga ini. Karenanya, ia meminta segenap kalangan untuk mengantisipasinya.

"Kita sudah memprediksi ISIS itu IS-nya (yang dibelakang) akan hilang itu, tinggal IS (di depan) saja. Jadi ISIS yang Suriah sama Irak itu nanti akan mereka hilangkan menjadi Islamic State untuk dunia, karena apa? Tujuannya khilafah, khilafah itu satu sedunia. Nah itu kita sudah merasa juga, oleh karena tadi saya katakan kita perlu ada antisipasi, kekebalan kita, daya tahan kita untuk menghadapi yang seperti itu," ujarnya Ahmad Darodji kepada Portalkbr, Jumat (8/8).

Gerakan radikal ISIS, kata Ahmad, juga haram dan tidak dapat dibenarkan dengan dalil apa pun.

“Paham ISIS bertentangan dengan ajaran Islam karena tidak menekankan pada kedamaian sesuai dengan rahmatan lil alamin bahkan menjurus kepada teroris," tambahnya.

Sebelumnya, Ketua Umum MUI Din Syamsudin menyatakan, ada ratusan ribu masjid dan sekolah di Indonesia yang memungkinkan menjadi lokasi untuk penyebaran ajaran radikal. Untuk itu, imbauan ini agar menjadi patokan bagi masyarakat, supaya dapat mewaspadai keberadaan kelompok-kelompok yang ingin mengajarkan ajaran tersebut.

Oleh sebab itu, MUI melarang umat Islam di Indonesia untuk bergabung dengan gerakan yang dipimpin oleh Abubakar al-Baghdadi itu. Sebab keberadaan ISIS bisa memecah belah persatuan Indonesia dan dunia karena ingin menegakkan negara Islam atau Daulah Islamiyah yang bertentangan dengan Pancasila.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending