KBR, Kefamenanu – Pengepul kerap menghabiskan stok BBM di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) di Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Salah saorang pengelola SPBU di Kefamenanu , Vinsen Taneka mengaku tak bisa melarang atau membatasi pembelian BBM oleh pengepul sebab tidak ada aturan yang melarang. Ia hanya berharap agar pihak kepolisian mengambil sikap tegas dengan menertipkan aksi para pengepul BBM tersebut.
“Saya mau gimana, orang (pengepul, red.) datang dengan motor dan oto tidak bawa jerien, terus saya harus larang karena tadi sudah isi sekarang tidak boleh. Aturannya mana atau dasarnya apa saya larang mereka isi dua kali umpamanya. Kalau mau larang dari polisi atau dari mana, saya juga kurang tahu. Saya inikan posisinya menjual,” tegas pengelola pengelolah SPBU 01 Naesleu itu kepada Portalkbr, di Kefamenanu, Jumat (15/8).
Pantauan PortalKBR di lpangan, aktivitas pembelian BBM di SPBU dan dijual kembali kepada pengecer, telah menjadi ladang pekerjaan sejumlah warga di kota tersebut. Para pengecer mengaku, untuk mendapatkan satu jeriken besar BBM, mereka harus membayar uang jasa pengepul Rp15 ribu hingga Rp20 ribu. Ironisnya aktivitas ini berlangsung tak jauh dari SPBU, di hadapan anggota kepolisian yang berjaga.
Aksi borong BBM oleh para pengepul inilah, ditengarai sebagai pemicu terjadinya kelangkaan BBM di Kota kefamenanu, selama ini.
Editor: Anto Sidharta
Pengepul di Kefamenanu Kerap Borong BBM di SPBU
Pengepul kerap menghabiskan stok BBM di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) di Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT).

NUSANTARA
Jumat, 15 Agus 2014 14:57 WIB


Pengepul di Kefamenanu, SPBU
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai