KBR, Yogyakarta - Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Yogyakarta mengaku membatasi penjualan stok premium.
Menurut Ketua Himpunan Pengusaha Swasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) DIY, Siswanto, pembatasan sebagai cara untuk mengendalikan penjualan BBM agar stok dapat bertahan hingga akhir Desember 2014. Ia mengaku telah memprediksi adanya antrean panjang di SPBU.
“Sebenarnya stok premium masih ada, namun sekarang stoknya hanya sisa dari Lebaran dan harus bertahan sampai Desember," Siswanto pada Portalkbr, Senin (25/8).
Menurutnya, Hiswana menolak disalahkan karena kebijakan yang diambil imbas dari kebijakan Pemerintah Pusat.
“Ini tidak ada sangkut pautnya dengan kami sebagai pemilik SPBU, karena kami hanya sebagai operator penjualan,” katanya.
Hal yang sama disampaikan Juru Bicara Pertamina DIY dan Jateng, Roberth MV Dunatubun. Menurutnya tidak ada pengurangan BBM bersubsidi. Kebijakan yang dilakukan adalah pengendalian agar kuota cukup sampai akhir tahun.
"Kembali kami tegaskan, tidak ada pengurangan, namun dengan sisa kuota yang ada ini dikendalikan dengan pembagian proporsiaonal per hari agar bertahan sampi dengan akhir tahun. Apabila proporsional tersebut sudah disalurkan dan sudah terserap, maka dipersilakan untuk menggunakan BBM non subsidi yang sudah tersedia juga di SPBU," ujarnya.
Antrean pembelian BBM jenis Premium di SPBU telah terlihat selama dua hari terakhir. Bahkan pada siang hari di beberapa SPBU telah memasang tulisan "Premium Habis".
Editor: Anto Sidharta
Pengelola SPBU di Yogya Sengaja Batasi Penjualan
Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Yogyakarta mengaku membatasi penjualan stok premium.

NUSANTARA
Senin, 25 Agus 2014 16:40 WIB


Pengelola SPBU di Yogya
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai