Bagikan:

Pengelola SPBU di Yogya Sengaja Batasi Penjualan

Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Yogyakarta mengaku membatasi penjualan stok premium.

NUSANTARA

Senin, 25 Agus 2014 16:40 WIB

Pengelola SPBU di Yogya Sengaja Batasi Penjualan

Pengelola SPBU di Yogya

KBR, Yogyakarta - Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Yogyakarta mengaku membatasi penjualan stok premium.

Menurut Ketua Himpunan Pengusaha Swasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) DIY, Siswanto, pembatasan sebagai cara untuk mengendalikan penjualan BBM agar stok dapat bertahan hingga akhir Desember 2014. Ia mengaku telah memprediksi adanya antrean panjang di SPBU.

“Sebenarnya stok premium masih ada, namun sekarang stoknya hanya sisa dari Lebaran dan harus bertahan sampai Desember," Siswanto pada Portalkbr, Senin (25/8).

Menurutnya, Hiswana menolak disalahkan karena kebijakan yang diambil imbas dari kebijakan Pemerintah Pusat.

“Ini tidak ada sangkut pautnya dengan kami sebagai pemilik SPBU, karena kami hanya sebagai operator penjualan,” katanya.

Hal yang sama disampaikan Juru Bicara Pertamina DIY dan Jateng, Roberth MV Dunatubun. Menurutnya tidak ada pengurangan BBM bersubsidi. Kebijakan yang dilakukan adalah pengendalian agar kuota cukup sampai akhir tahun.

"Kembali kami tegaskan, tidak ada pengurangan, namun dengan sisa kuota yang ada ini dikendalikan dengan pembagian proporsiaonal per hari agar bertahan sampi dengan akhir tahun. Apabila proporsional tersebut sudah disalurkan dan sudah terserap, maka dipersilakan untuk menggunakan BBM non subsidi yang sudah tersedia juga di SPBU," ujarnya.

Antrean pembelian BBM jenis Premium di SPBU telah terlihat selama dua hari terakhir. Bahkan pada siang hari di beberapa SPBU telah memasang tulisan "Premium Habis".

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending