Bagikan:

Penganut Ideologi ISIS Ditangkap

Detasemen Khusus Anti Teror 88 Mabes Polri, Sabtu malam (9/8) menangkap pengikut Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS) berinisial AAM yang terlibat pendanaan terorisme.

NUSANTARA

Minggu, 10 Agus 2014 11:19 WIB

Penganut Ideologi ISIS Ditangkap

Penganut Ideologi ISIS

KBR, Jakarta - Detasemen Khusus Anti Teror 88 Mabes Polri, Sabtu malam (9/8) menangkap pengikut Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS) berinisial AAM yang terlibat pendanaan terorisme.

Menurut Juru Bicara Mabes Polri Boy Rafly Amar, ia ditangkap karena turut mendanai sejumlah terorisme di Indonesia. Selain AAM, Densus 88 juga memeriksa saksi lainnya yang ada saat penangkapan.

"AAM yang ditangkap di Jalan Wibawa Mukti, Kecamatan Jati Asih kota Bekasi. Terkait dengan pendanaan berbagai aksi teror ya, pada 2010. Berkaitan dengan kasus Abu Tholut di Aceh, yang sudah menjalani hukuman sekarang. Termasuk keterkaitan dengan Abu Bakar Baasyir. Termasuk yang menyebarluaskan ISIS juga di Indonesia. Sekarang dalam proses pemeriksaan,"ujar Boy Rafli kepada KBR, Minggu (10/8).

Boy menambahkan, terduga teroris AAM ditangkap saat berkunjung ke rumah rekannya. yaitu seorang pengusaha kebab (Bagdad Kebab). Menurut Boy saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi lebih lanjut dari Denuss 88 terkait pemeriksan terhadap AAM.

Penolakan ISIS di Surakarta


Sementara, para tokoh agama Kota Surakarta, Jawa Tengah, menyerukan penolakan gerakan Nwgaea Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia.

Ketua Nahdatul Ulama Kota Surakarta, Hilmi Sakdilah mengatakan, ideologi ISIS bertentangan dengan semangat keberagaman di Indonesia. Menurut dia, aksi kekerasan kelompok ISIS juga tidak sesuai dengan ajaran agama.

“ISIS ini kan termasuk produk impor, kan berasal dari Suriah dan Irak. Nah kalau ideologi ini masuk ke Indonesia, NKRI, apalagi di Solo, ini bisa membahayakan stabilitas nasional. Wajib bagi kita untuk menolak ideologi ISIS, dan jangan sampai berkembang, ini bisa menjadi racun  bagi warga yang lemah iman dan kurang pemahaman agama dan sejarah Indonesia,” ujar Hilmi Sakdilah kepada Portalkbr.

Sepekan ini, pemasangan atribut dan mural ISIS marak di Surakarta. Tim gabungan Pemkot, tokoh masyarakat, tokoh agama, polisi, TNI hingga ormas Islam bekerjasama mencegah segala bentuk aktifitas ISIS dan segala dukungannya. Berbagai atribut bendera hingga mural simbol ISIS dicopoti dan dihapus

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending