Bagikan:

Pendatang Baru ke Jakarta Naik 31 Persen

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta memprediksi tahun ini terjadi peningkatan warga pendatang baru sampai dengan 68 ribu orang.

NUSANTARA

Senin, 04 Agus 2014 18:12 WIB

Pendatang Baru ke Jakarta Naik 31 Persen

pendatang, jakarta

KBR, Jakarta - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta memprediksi tahun ini terjadi peningkatan warga pendatang baru sampai dengan 68 ribu orang. 


Kepala Disdukcapil Jakarta, Purba Hutapea mengatakan prediksi itu berdasarkan hasil survei Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Angka prediksi tersebut naik 31 persen dibandingkan 2013 yang mencapai 52.000 orang.


Purba mengatakan, pendatang ada yang sudah pasti menetap karena punya pekerjaan. Ada juga yang migrasi ke kota sekitar seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi, Ini terjadi karena tingginya minat penduduk daerah bekerja di pabrik ketimbang bekerja informal di Jakarta.


“Seperti diketahui, kebijakan DKI Jakarta bahwa kawasan industri itu harus keluar dari Jakarta. Dan inilah sebetulnya yang menyelamatkan Jakarta sehingga pertumbuhan penduduk DKI Jakarta dalam 3 tahun terakhir hanya 1,4%,” kata Purba. 


“Kalau Depok sudah 3% dan Bekasi sudah di atas 2 %. Ini karena kawasan industri sudah pindah ke luar Jakarta. Jadi mereka kalau disuruh kalau disuruh pilih antara pembantu rumah tangga atau kerja di pabrik. Pasti pilih pabrik kalau dia waras.” 


Purba Hutapea mengatakan, arus pendatang baru di Jakarta akan terus terjadi selama kesejahteraan daerah belum merata. Menurutnya, faktor upah tinggi masih menjadi pendorong para pengadu nasib datang ke Jakarta. Padahal, menurut Purba, biaya hidup di ibu kota juga tinggi. 


Namun, Purba mengakui tidak bisa memulangkan warga pendatang tersebut karena undang-undang kependudukan dan Hukum Pidana tidak mengenal sanksi pemulangan. 


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending