Bagikan:

Pendapatan Sopir Angkot Banyuwangi Turun karena BBM Langkah

KBR, Banyuwangi - Para sopir angkutan kota di Banyuwangi Jawa Timur keluhkan merosotnya pendapat dalam sepekan ini. Sebab mereka sulit mendapatkan BBM bersubsidi.

NUSANTARA

Jumat, 29 Agus 2014 15:30 WIB

Author

Hermawan

Pendapatan Sopir Angkot Banyuwangi Turun karena BBM Langkah

SBY, Jokowi, BBM, premium

KBR, Banyuwangi - Para sopir angkutan kota di Banyuwangi Jawa Timur keluhkan merosotnya pendapat dalam sepekan ini. Sebab mereka sulit mendapatkan BBM bersubsidi.

Salah satu sopir angkutan kota di Terminal Jajag Banyuwangi, Tatok mengatakan, pendapatnya dalam sehari saat ini turun hingga 50 persen. Dalam sehari pendapatan mereka sekira Rp 300 ribu. Namun sekarang merosor menjadi Rp 150 ribu per hari.

Turunya pendapan ini karena dia sengaja mengurangi jarak tempuh angkotnya. Sebab pembelian solar kata dia, untuk kendaraan roda empat dibatasi hanya Rp 50 ribu saja. Padahal dia membutuhkan hingga 20 liter per harinya.

“Narik ke Jajag-Sanggar itu biasanya dua PP dikarenakan kendala BBM yang langkah kita kan masih mangkrak. Ini cari kemana- mana saya cari di Cluring, cari di Yosomulyo, cari di Pedotan Bangorejo habis. Kalau mendapatkan ini di jatah 50 ribu per mobil itu. saya juga ya mengeluh sekali pak seandainya begini saja kalau emang maunya naik ya dinaikan tapi tidak perlu dibelit – belitkan,” kata Tatok (29/8).

Tatok berharap pasokan BBM bersubsidi di Banyuwangi bisa kembali normal. Dia tidak masalah jika harga BBM naik, asalkan mudah untuk mendapatkanya.

Sementara itu berdasarkan pantauan KBR di sejumlah SPBU antrean kendaraan untuk mendapatkan premium dan solar masih terjadi. Seperti di SPBU Karangente Banyuwangi antrean kenadaraan roda empat dan kendaraan roda empat sejak pagi terus memenuhi area SPBU untuk mengisi BBM Bersubsidi.

Sejak Rabu (27/8) Pemerintah dan PT Pertamina, akhirnya melakukan normalisasi pasokan BBM bersubsidi kepada masyarakat. Hal itu dilakukan agar antrean masyarakat untuk mendapatkan BBM bersubsidi di SPBU tidak berkepanjangan.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending