KBR, Rembang – Akses layanan air bersih belum dinikmati puluhan ribu warga menengah ke bawah di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Penyebabnya karena pengadaan air bersih itu membutuhkan investasi dana yang cukup besar.
Kepala Bagian Tekhnik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Rembang, Suroso mencontohkan, pihaknya akan menyedot air dari Waduk Panohan di Kecamatan Gunem untuk melayani masyarakat di tiga kecamatan, tahun ini.
Pembuatan instalasi air diperkirakan menyedot dana lebih dari Rp10 miliar. Pihaknya terpaksa mengajukan bantuan ke tingkat pusat, termasuk mencari bantuan luar negeri. Sebab, jik a mengandalkan anggaran daerah, tidak akan mampu.
“Investasinya besar, karena akan menjangkau tiga kecamatan. Masing-masing antardaerah yang akan kita layani, jauh jauh jaraknya. Makanya PDAM berupaya mencari bantuan ke pusat maupun lembaga lain di luar negeri. Supaya masyarakat bisa nyambung, antara jalur pipa di pinggir jalan sampai masuk rumah mereka, “ ungkap Suroso ketika dihubungi Portalkbr, Jumat pagi (8/8).
Suroso menambahkan adanya bantuan pemerintah, maka biaya yang dikeluarkan setiap kepala keluarga, bisa sesuai standar yakni Rp1,5 juta.
Menurutnya, ke depan 14 kecamatan se-kabupaten Rembang harus memperoleh akses pelayanan jaringan air bersih, untuk meringankan beban saat bencana kekeringan melanda pada musim kemarau.
Editor: Anto Sidharta
Pelayanan Air Bersih di Rembang Terkendala Dana
Akses layanan air bersih belum dinikmati puluhan ribu warga menengah ke bawah di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Penyebabnya karena pengadaan air bersih itu membutuhkan investasi dana yang cukup besar.

NUSANTARA
Jumat, 08 Agus 2014 12:33 WIB


Pelayanan Air Bersih, Rembang
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai