KBR, Rembang - Ratusan kapal di dermaga Pelabuhan Tasikagung Rembang, Jawa Tengah, hari Selasa (12/8) belum bisa melaut karena kesulitan mendapatkan solar.
Samin, salah satu pembeli solar menjelaskan setiap kapal paling banyak membutuhkan 9 ribu liter solar sekali melaut. Tapi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) tidak mampu mencukupi kebutuhan tersebut. Hal itu diperparah dengan program pembatasan pembelian solar pada malam hari, di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) .
“Dari pukul 8 sampai dengan 5 sore boleh beli. Malam hari tidak bisa. Nelayan susah kalau seperti ini. Sekarang banyak kapal berhenti. Jumlahnya ratusan, nunggu solar semua, “ keluh Samin, saat antre solar di SPBN, Selasa pagi (12/8).
Operator SPBN di Pelabuhan Perikanan Pantai Rembang, Bambang Fitrianto mengakui, kiriman 16 ribu liter solar per hari tidak sebanding dengan jumlah kapal.
“Pukul 3 sore biasanya sudah habis. Kapal memang banyak tidak sebanding. Satu kapal saja butuhnya rata rata sampai 8 ribu liter, “ ungkapnya.
Bambang Fitrianto menambahkan kalau kondisi ini berlarut larut, pasti memukul nasib nelayan. Maka pihaknya akan mencoba mengusulkan tambahan jatah solar kepada Pertamina.
Editor: Anto Sidharta
Pasokan Solar Minim, Nelayan di Rembang Tak Melaut
Ratusan kapal di dermaga Pelabuhan Tasikagung Rembang, Jawa Tengah, hari Selasa (12/8) belum bisa melaut karena kesulitan mendapatkan solar.

NUSANTARA
Selasa, 12 Agus 2014 10:50 WIB


Pasokan Solar Minim, Nelayan di Rembang
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai