Bagikan:

Melihat Serunya Permainan Tradisional Jawa Barat

KBR, Bogor

NUSANTARA

Rabu, 27 Agus 2014 16:48 WIB

Melihat Serunya Permainan Tradisional Jawa Barat

jawa barat, permainan tradisional

KBR, Bogor – Bagi sebagian masyarakat Jawa Barat, mungkin saat ini hampir jarang mendengar nama jarang egrang, sorodot gaplok, bancakan, gatrik, bedil jepret, gasing dan sumpi. Itu semua adalah permainan tradisional Jawa Barat.

Permainan tradisional khas Jawa Barat yang sudah lama tidak dimainkan ini mulai kembali menarik minat para pelajar, terutama di tingkat SMP. Pasalnya, jenis permainan tradisional ini mulai diagendakan dalam sebuah perlombaan tahunan yang dilakukan dengan cara estafet.

Di Kota Bogor, jenis permainan ini mulai masuk dalam agenda perlombaan tahunan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Pesertanya sendiri berasal dari para pelajar SMP yang ada di Kota Bogor.

“Kita melakukan sosialisasi terus menerus untuk ‘kaulinan budak’ (permainan anak) agar bisa terus hidup di kalangan pelajar terutama SMP. Kita lombakan dan nanti yang menang akan mewakili Kota Bogor di tingkat provinsi,” kata Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor, R Susilowati saat acara perlombaan Kaulinan Budak Lembur di Lapangan Sempur, Kota Bogor, Rabu (27/8).

Pada perlombaan ini, setiap tim terdiri dari lima orang. Para peserta melakukan tiap pos permainannya dengan cara estafet. Di titik start peserta harus melewati rintangan permainan egrang dengan melintas di titian kayu.

Tidak gampang untuk melewati rintangan dengan permainan yang terbuat dari bambu ini. Para peserta satu per satu terjatuh, dan terpaksa harus mengulang dari garis awal.

Setelah berhasil di tahap egrang, peserta kembali harus berlomba di permainan kelom batok. Peserta harus melangkahi palang bambu yang sudah dibuat, dengan menggunakan alas kaki dari batok kelapa.

Di pos ini peserta pun sering mengulang karena palang rintangannya yang jatuh karena tersentuh. Usai melewati kelom batok, peserta harus melewati permainan rorodaan. Permainan sepeda yang terbuat dari kayu ini harus didorong oleh rekan satu tim dengan rute membentuk angka delapan.

Setelah melewati rorodaan, peserta kembali  mendapat rintangan di bagian permainan sorodot gaplok dan gatrik. Namun bagian paling sulit dalam perlombaan ini terdapat pada bagian bedil jepret.

Peserta harus membidik sasaran bola dari jarak satu setengah meter, dengan menggunakan senapan bambu yang sudah diberi pelontar yang terbuat dari bambu tipis. Pelurunya sendiri menggunakan buah leunca yang sudah disiapkan oleh panitia.

Pada bagian akhir peserta harus membidik sasaran buah jeruk bali dengan menggunakan sumpit. Peserta dinyatakan menang apabila lebih cepat selesai menyelesaikan tiap rintangan yang dihadapi.

Beberapa peserta mengaku sangat kesulitan melewati tiap rintangannya, berbeda dengan game berbasis teknologi yang akrab dimainkan sehari-hari. Alfiansyah salah satunya. Pelajar kelas dua dari SMP negeri 12 Kota Bogor ini mengaku kesulitan meliwati rintangan yang dihadapi. Permainannya pun terbilang jarang ia mainkan pada sehari-hari.

“Lombanya seru, rintangannya cukup sulit. Tapi lebih seru dari game online, justru ini lebih menantang,” katanya saat ditanyai KBR usai pertandingan.

Ternyata tidak hanya para peserta yang kesulitan memainkan permainan tradisional ini. Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman dan Sekda Kota Bogor Ade Syarip Hidayat pun terlihat kerepotan memainkan permainan egrang saat melakukan percobaan. Keduanya sama-sama terjatuh dari bambu saat mencoba melewati rintangan.

“Ternyata susah juga untuk memainkan ini. Jadi pada kenyataannya sedikit sulit, ketika kita harus melestarikan permainan tradisional, kita juga harus tau bagaimana permainan tradisional itu sendiri,” terang Usmar Hariman usai acara.

Acara ini sendiri mendapat sambutan cukup meriah dari para pelajar yang hadir untuk memberikan dukungan. Sementara Pemkot Bogor sendiri mengaku akan terus melakukan kegiatan ini agar tidak tergerus oleh permainan yang berbasis teknologi.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending