KBR, Nunukan - Badan Lingkungan Hidup (BLHD) Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara mengaku kesulitan melakukan upaya konservasi terhadap gajah yang selama ini berkonflik dengan masyarakat.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Nunukan Freddyanto Gromiko mengatakan, upaya konservasi terbentur daerah yang masih menjadi habitat Gajah Sebuku yang menjadi kawasan hutan produksi.
“Daerah yang menjadi habitat gajah di Kalimantan yang ada di Sebuku ini merupakan kawasan hutan produksi. Artinya yang disitu diberikan ijin oleh pemerintah untuk perusahaan. Kalau tadi itu merupakan hutan lindung atau hutan konservasi kan kita mungkin mudah untuk mengelolanya.” Ujar Freddyanto Gromiko Selasa (19/08/ 2014) hari ini.
Freddyanto Gromiko menambahkan, meski mengaku kesulitan mengupayakan konservasi namun pihaknya telah meminta kepada perusahaan untuk tidak mengganggu areal yang masuk dalam wilayah jelajah gajah. Upaya tersebut diklaim mampu menurunkan angka konflik antara gajah degan warga.
Tahun 2013 BLHD Nunukan mencatat 3 laporan warga terkait masuknya gajah Sebuku ke wilayah pemukiman mereka. Sementara hingga bulan Agustus 2014, BLHD Nunukan belum menerima lapaoran adanya gajah masuk ke wilayah pemukiman warga.
Editor: Luviana
Konflik Gajah dan Masyarakat, Pemerintah Nunukan Sulit Lakukan Konservasi
KBR, Nunukan - Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara mengaku kesulitan melakukan upaya konservasi terhadap gajah yang selama ini berkonflik dengan masyarakat.

NUSANTARA
Selasa, 19 Agus 2014 21:40 WIB


konservasi, nunukan, gajah
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai