Bagikan:

Kemarau Panjang, Belasan Desa di Jombang Terancam Kekeringan

Memasuki musim kemarau, sebanyak 17 desa di Jombang, Jawa Timur, terancam kekeringan. Kawasan itu tersebar di tujuh kecamatan, yang sebagian besar berada di utara Sungai Brantas. Bahkan, sejak dua minggu terakhir sejumlah sumur milik warga debit airnya mu

NUSANTARA

Selasa, 26 Agus 2014 16:10 WIB

Author

Muji Lestari

Kemarau Panjang, Belasan Desa di Jombang Terancam Kekeringan

Kemarau Panjang, Belasan Desa di Jombang, Kekeringan

KBR, Jombang - Memasuki musim kemarau, sebanyak 17 desa di Jombang, Jawa Timur, terancam kekeringan. Kawasan itu tersebar di tujuh kecamatan, yang sebagian besar berada di utara Sungai Brantas. Bahkan, sejak dua minggu terakhir sejumlah sumur milik warga debit airnya mulai menyusut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang, Nurhuda mengatakan, pemetaan potensi kekeringan itu berdasarkan hasil analisa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyebut musim kemarau tahun ini akan panjang hingga bulan November mendatang.

“Awal Juli itu sudah masuk musim kemarau, itu juga ada perkirakan bahwa nanti Badai Elnino juga akan melanda beberapa wilayah di Indonesia termasuk di Jombang, sehingga suhu akan meningkat drastis. Sehingga untuk beberapa Desa yang biasanya pada musim kemarau masih ada potensi air walaupun terbatas nah ini saya mengkhawatirkan nanti potensi airnya betul-betul habis,” kata Nurhuda, selasa (26/08).

Nurhuda menjelaskan, kekeringan sudah menjadi langganan setiap musim kemarau tiba. Pemicunya, kawasan utara Sungai Brantas geografisnya merupakan perbukitan kapur yang kering. Ancaman kekeringan juga disebabkan oleh gundulnya hutan di kawasan tersebut. Sehingga proses serapan air ke tanah sangat minim.

Ia menjelaskan, tujuh kecamatan yang terancam kekeringan itu adalah Ngusikan, Kabuh, Plandaan, Ploso, Kudu, Bareng, dan Wonosalam. Sementara, penyusutan debit air di belasan desa itu bukan hanya melanda permukiman padat penduduk, namun juga meluas hingga area persawahan milik warga.

Ia mengimbau agar warga yang mengalami kekeringan segera melapor ke perangkat desa setempat. Selanjutnya, perangkat desa tersebut bisa mengirimkan surat permintaan pengiriman bantuan air bersih ke kantor BPBD.
 
Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending