KBR, Bandung - Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat, berdalih tidak melakukan tindakan medis berupa operasi pemisahan selama merawat bayi kembar dempet anus bernama Bima dan Arjuna yang berada di rumah sakit selama 20 bulan.
Direktur Medis dan Keperawatan RS Hasan Sadikin, Rudi Kadarsyah, beralasan, hal itu terpaksa dilakukan karena pihaknya kekurangan alat.
"Yaitu misalnya seperti mesin anestesi atau untuk penghangat gitu. Itu memang untuk bayi sangat riskan. Beda untuk seperti persiapan kita yang dewasa gitu. Seperti anak begitu, kondisinya harus dibaguskan dulu. Terus did alam perjalanannya nanti kan, ini namanya persiapan harus dioptimalkan," ujar Rudi Kadarsyah kepada Portalkbr.
Rudi menyebutkan, selain kekurangan alat untuk operasi pemisahan bayi kembar dempet, kendala lainnya yaitu penuhnya ruang operasi.
Ia mengatakan, kini sebanyak 20 ruang operasi selalu dipenuhi oleh pasien yang harus diambil tindakan medis. Sehingga seluruh persiapan operasi pemisahan harus dilakukan pendataan ulang peralatan serta kesiapan ruangan.
Bayi kembar dempet anus bernama Bima dan Arjuna diterlantarkan oleh Rumah Sakit Hasan Sadikin selama 20 bulan tanpa perawatan medis. Seharusnya bayi kembar dempet anus rujukan dari Rumah Sakit Cianjur sejak Januari 2013 dilakukan operasi pemisahan sebelum memasuki bulan puasa lalu.
Editor: Anto Sidharta
Ini Alasan RS Hasan Sadikin Tak Operasi Bayi Kembar Dempet Anus
Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat, berdalih tidak melakukan tindakan medis berupa operasi pemisahan selama merawat bayi kembar dempet anus bernama Bima dan Arjuna yang berada di rumah sakit selama 20 bulan.

NUSANTARA
Jumat, 08 Agus 2014 18:17 WIB


Hasan Sadikin, Bayi Kembar Dempet Anus
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai