Bagikan:

Inflasi Banyuwangi Terendah di Jawa Timur

Tingkat inflasi di Kota Banyuwangi menempati peringkat terendah di Provinsi Jawa Timur. Inflasi Juli lalu di kota itu sebesar 0,24 persen.

NUSANTARA

Jumat, 15 Agus 2014 16:05 WIB

Author

Hermawan

Inflasi Banyuwangi Terendah di Jawa Timur

Inflasi Banyuwangi, Jawa Timur

KBR, Banyuwangi – Tingkat inflasi di Kota Banyuwangi menempati peringkat terendah di Provinsi Jawa Timur. Inflasi Juli lalu di kota itu sebesar 0,24 persen.

Menurut Kepala Saksi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banyuwangi, Mulyono, tingkat inflasi itu lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi di Jawa Timur yakni 0,48 persen dan inflas nasional yang mencapai 0,93 persen.

Inflasi tersebut, kata Mulyono, akibat dari kenaikan harga bahan makanan dan kebutuhan lainnya bersamaan dengan puasa Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Sementara, rendahnya inflasi karena Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dianggap berhasil mengendalikan harga sehingga tetap bisa terjangkau oleh masyarakat.

“Dengan inflasi yang rendah ini mengindikasikan bahwa kenaikan harga bahan-bahan makanan maupun non makanan itu tidak terlalu signifikan sehingga masih terjangkau oleh daya beli masyarakat,” kata Muliyono kepada Portalkbr, Jumat (15/8).

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, Pemerintah Banyuwangi melakukan operasi pasar untuk menekan kenaikan harga selama Ramadan dan Lebaran. Selain itu, pihaknya juga menjamin stok kebutuhan bahan pangan selama Ramadan dan Lebaran tetap stabil sehingga kenaikan harga tidak terlalu tinggi.

Selama bulan Juli 2014, BPS mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) di 8 kota di Jawa Timur. Hasilnya,  inflasi tertinggi terjadi di Probolinggo 0,99 persen, diikuti Sumenep 0,89 persen, Kediri 0,73 persen, Madiun 0,61 persen, Malang 0,49 persen, Surabaya 0,42 persen, Jember 0,41 persen dan Banyuwangi 0,24 persen.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending