KBR, Yogyakarta - PT. Kereta Api Indonesia mendesak pemerintah untuk membangun fasilitas kereta listrik (KRL) di wilayah Jawa bagian selatan.
Direktur Utama PT. Kereta Api Indonesia (Persero), Ignatius Jonan mengak sudah mengajukan permintaan tersebut ke Menteri Perhubungan sejak setahun lalu, namun hingga kini belum ada kejelasan. Padahal, kata dia, banyak keuntungan yang diperoleh jika jalur itu dibangun.
"KRL itu menghemat waktu dan biaya bagi penumpang, bahkan kami bisa membawa penumpang hingga 30 kali jadwal keberangkatan dalam sehari. Jadi sayang kalau ditunda- tunda," kata Jonan kepada wartawan di Stasiun Tugu, Yogyakarta, Senin (11/8).
Kereta Listrik, kata Jonan, rencananya akan dioperasikan mulai wilayah Kutoarjo-Yogyakarta hingga Solo, Jawa Tengah.
Jonan menegaskan, PT KAI tidak main-main dalam mempersiapkan KRL ini. Bahkan sudah mempunyai rencana detail terkait hal ini dan tinggal diimplementasikan saja.
Untuk unit KRL sendiri, PT KAI akan mengambil sejumlah KRL di Jabodetabek. Rencananya dalam satu hari KRL akan mampu mengangkut 24 ribu penumpang per harinya dengan 30 keberangkatan dengan harga tiket Rp10 ribu untuk KRL AC.
"Meski begitu kita juga masih harus menunggu kapasitas listrik aliran atas yang dibangun sebelum menentukan jumlah KRL yang harus kami persiapkan," ujar Jonan.
Saat ini PT KAI menggunakan kereta api diesel untuk melayani rute Purwokerto-Yogya-Solo dengan 14 kali jadwal keberangkatan.
Editor: Anto Sidharta
Ignatius Jonan: Sayang Kalau Ditunda-tunda
PT. Kereta Api Indonesia mendesak pemerintah untuk membangun fasilitas kereta listrik (KRL) di wilayah Jawa bagian selatan.

NUSANTARA
Senin, 11 Agus 2014 16:29 WIB


Ignatius Jonan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai