DPRD Bondowoso Pertanyakan Keberhasilan Harjabo

KBR, Bondowoso – Perayaan Hari Jadi Bondowoso (Harjabo) Ke-195 sepekan ini mendapat kritikan anggota DPRD.

Menurut Anggota DPRD Bondowoso, Tohari, Harjabo tahun ini kurang semarak dibanding tahun lalu. Padahal, peringatan hari ulang tahun kali ini yang menggunakan jasa event organizer (EO) telah menelan anggaran Rp500 juta lebih. DPRD, kata dia, akan segera memanggil pihak terkait untuk melakukan evaluasi.
 
“Kalau memang acaranya lebih bagus dikelola Pemkab secara mandiri daripada menggunakan Event Organizer (EO) kan lebih baik dikelola sendiri. Apalagi serapan anggarannya cukup besar,” kata Tohari saat dikonfirmasi Portalkbr, Kamis (28/8).
 
Selain itu, kata Tohari, sosialisasi tentang berbagai acara yang digelar juga kurang gencar. Sehingga masih banyak warga yang tidak tahu adanya kegiatan dalam rangka HUT Bondowoso.
 
Perayaan Harjabo merupakan agenda tahunan yang digelar Pemkab untuk memperingati HUT Kota Bondowoso. Untuk perayaan tahun ini, Pemkab menggandeng pihak ketiga, untuk mempersiapkan acara yang dilaksanakan sejak 22 hingga 28 Agustus lalu itu.

Target Dinas Pariwisata Bondowoso untuk meraih kunjungan 10 ribu wisatawan diperkirakan gagal. Karena, sebagian acara pun terlihat sepi, hanya dihadiri sedikit

Dalam perayaan HUT Bondowoso ini, kegiatan yang digelar Pemkab diantaranya, Pemecahan Rekor Muri Melipat Origami oleh 6.000 lebih murid PAUD, Pameran Bondowoso Jaman Doeloe, Kirab Budaya, Peduli Anak Yatim Bersama Ust. Yusuf Mansur, Pagelaran Drama Kolosal dan beragam kegiatan lainnya.
 
Berdasarkan pantauan Portalkbr di lapangan, terlihat acara akbar ini digarap kurang serius. Ini terlihat dari tidak teraturnya setiap acara yang dilaksanakan. Mulai dari pemecahan rekor MURI hingga pawai budaya. Selain itu, stan pameran Bondowoso Jadoel juga tidak terlihat menarik antusiasme warga.

Editor: Anto Sidharta