Bagikan:

Ditelantarkan, Puluhan Pelajar SD di Lhokseumawe Putus Sekolah

KBR, Lhokseumawe

NUSANTARA

Jumat, 08 Agus 2014 19:54 WIB

Ditelantarkan, Puluhan Pelajar SD di Lhokseumawe Putus Sekolah

putus, sekolah, lhokseumawe

KBR, Lhokseumawe – Puluhan pelajar Sekolah Dasar di Dusun Rikie Musara, Desa Senie Antara, Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah mengalami putus sekolah. Siswa-siswi yang berdomisili berbatasan dengan Kabupaten Aceh Utara ini gagal melanjutkan sekolah karena ditelantarkan oleh Dinas Pendidikan Bener Meriah.

Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Aceh Utara, Jamaluddin membenarkan pihaknya sudah menerima laporan tentang kasus tersebut. Bahkan, hasil evaluasi menyebutkan 12 orang pelajar SD yang telah mengikuti Ujian Nasional tahun ajaran 2013/2014 di daerah itu batal memperoleh ijazah tanda kelulusan.

” Kami sudah berangkat melihat kondisi rill. Jadi, kondisi warga disana mereka (Suku Gayo-red) merasa sangat antusias dengan masalah pendidikan dan kepeduliannya terhadap pendidikan sangat tinggi. Kita sangat merasa kagum, miris dan sedih. Kita mau mengadu kemana masalah pendidikan ini, ” kata Jamaluddin kepada KBR, Jum’at (8/9).

Ia menjelaskan, pihaknya berjanji akan berupaya mengambil alih seluruh pengelolaan pendidikan diperbatasan Bener Meriah guna mengatasi persoalan anak Suku Gayo yang putus sekolah tersebut. Pihak tokoh masyarakat setempat diminta untuk segera menyerahkan surat penyerahan aset lembaga pendidikan kepada Disdikpora Aceh Utara sebagai syarat utama dioperasionalkan kembali sekolah.

Secara total murid di SD Senie Antara yang tersisa berjumlah 60 orang meliputi kelas I, II dan III. Namun, semenjak ditelantarkan oleh Dinas Pendidikan Bener Meriah, anak-anak harus memupus masa depannya sejak dini.

” Setelah ada surat dari tokoh masyarakat, kemudian kami akan kirim surat pemberitahuan ke Dinas PK Bener Meriah. Inilah solusi yang dapat kami tawarkan, ” ucapnya.

Aset gedung sekolah itu ditinggal pergi oleh dewan guru dan Dinas Pendidikan Bener Meriah, tanpa ada alasan yang jelas. Padahal, 23 orang anak di kawasan terpencil itu sudah menyatakan siap untuk mengikuti pendidikan tahun ajaran baru. Dengan total penduduk disana berjumlah 102 Kepala Keluarga (KK). Daerah tersebut berjarak sekitar 120 Kilometer dari arah barat Kota Lhokseumawe.



Editor: Luviana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending